Suaraindo.com – Presiden Prabowo Subianto diingatkan untuk tidak melanjutkan kebijakan era pemerintahan Joko Widodo yang dinilai kurang bermanfaat bagi rakyat. Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyebut bahwa rakyat mengharapkan Prabowo menjadi figur pemimpin yang independen dan kuat, sesuai dengan citranya sebagai “macan Asia.”
Ray menyoroti sejumlah kebijakan yang berpotensi melemahkan persepsi Prabowo sebagai pemimpin mandiri. Salah satunya adalah status Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk PIK 2, posisi Polri di bawah presiden, serta rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen.
“Jika Pak Prabowo tetap melanjutkan kebijakan tersebut, persepsi bahwa beliau hanya sebagai ‘petugas’ Jokowi akan semakin menguat,” kata Ray dalam keterangannya, Minggu (8/12/2024).
Ray menjelaskan bahwa sebagian besar pendukung Prabowo memilihnya bukan karena hubungan dengan Jokowi, melainkan karena keyakinan terhadap kemampuan dan karakter Prabowo sebagai pemimpin.
“Rakyat memilih Pak Prabowo karena beliau sendiri, bukan karena Jokowi. Mereka ingin melihat Prabowo menjadi pemimpin yang digambarkan sebagai macan atau singa Asia,” tambahnya.
Sejak dilantik, Prabowo telah membuat gebrakan, terutama dalam upaya pemberantasan korupsi. Hal ini diapresiasi sebagai langkah yang tepat untuk memperkuat kepercayaan rakyat.
Namun, Ray menegaskan bahwa langkah ini harus konsisten dengan visi kemandirian dan keberanian mengambil kebijakan yang berpihak pada rakyat, bukan kebijakan yang hanya melanjutkan pola lama.
Ray menyebut, jika Prabowo ingin mempertahankan dukungan, ia harus memastikan kebijakannya mencerminkan komitmen untuk perubahan nyata. Terlalu banyak mengakomodasi keinginan pihak tertentu, termasuk pengaruh Jokowi, dapat menggerus kepercayaan rakyat.
“Pak Prabowo harus menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin sejati, bukan sekadar meneruskan kebijakan yang tidak sesuai dengan harapan rakyat,” pungkas Ray.