Suaraindo.com – Raksasa teknologi Meta dan Amazon telah mengalokasikan dana masing-masing sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar untuk mendukung pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Langkah ini diambil setelah Trump terlibat perdebatan dengan kedua perusahaan tersebut.
“Amazon bakal berdonasi US$ 1 juta tunai untuk pelantikan (Trump) dan memberikan donasi US$ 1 juta dalam bentuk barang dengan menayangkan pelantikan di Amazon Video,” ujar Amazon, dikutip dari CNN, Jumat (13/12).
Selain itu, pendiri Amazon Jeff Bezos juga dikabarkan akan mengunjungi Trump dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu, Meta juga mengonfirmasi telah menyumbang dana senilai US$ 1 juta untuk pelantikan Trump pada Rabu (11/12) lalu. Ini merupakan konfirmasi yang datang dua minggu setelah CEO Meta, Mark Zuckerberg, bertemu secara pribadi dengan Trump di Mar-a-Lago, Florida.
“Ini adalah perubahan besar dari pendekatan perusahaan terhadap Trump hampir empat tahun lalu, ketika perusahaan melarang Trump menggunakan platformnya setelah pemberontakan di Capitol pada 6 Januari 2021,” tulis CNN.
Dana yang disumbangkan akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan selama pelantikan Presiden AS yang baru. Menurut BBC, sejumlah pihak berpendapat bahwa donasi ini merupakan upaya untuk meraih simpati dari pemerintahan baru yang akan dilantik. Pelantikan Trump sendiri dijadwalkan pada 20 Januari 2025.
Sebelumnya, Meta tidak memberikan sumbangan untuk pelantikan Presiden Joe Biden pada 2020, maupun untuk pelantikan Trump pada 2016. Kini, meskipun Trump pernah berselisih dengan kedua perusahaan teknologi tersebut, ia kembali menjalin hubungan dengan mereka. Bahkan, Trump memamerkan percakapan pribadinya dengan Bezos dan Zuckerberg, sambil memuji mereka setelah sebelumnya mengkritik keras keduanya.
Trump sempat menuduh Bezos pada 2015 terkait kepemilikan Amazon atas The Washington Post, yang dianggap Trump telah mencemarkan nama baiknya melalui liputannya.
Namun, hubungan mereka tampaknya mulai membaik. Bezos dan Trump pernah berbincang pada musim panas lalu, setelah insiden percobaan pembunuhan terhadap Trump.
“Mantan Presiden kita menunjukkan keanggunan dan keberanian yang luar biasa di tengah tekanan nyata malam ini,” ujarnya dalam akun X/Twitter.
Begitu pula dengan Zuckerberg, yang semakin akrab dengan Trump setelah insiden percobaan pembunuhan pada Juli lalu. Dalam sebuah wawancara, Zuckerberg mengungkapkan kekagumannya terhadap Trump.
“Melihat Donald Trump berdiri setelah tertembak di wajah dan mengepalkan tinjunya ke udara sambil mengibarkan bendera Amerika adalah salah satu hal paling hebat yang pernah saya lihat dalam hidup saya,” katanya dalam podcast “The Circuit” di kantor pusat Meta di Menlo Park, California.