Menu

Mode Gelap
Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024 Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

Internasional · 21 Dec 2024 12:30 WIB ·

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah


 AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Perbesar

Suaraindo.com – Amerika Serikat (AS) membatalkan hadiah senilai US$10 juta (sekitar Rp162 miliar) yang sebelumnya dijanjikan kepada siapa saja yang berhasil menangkap pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, atau Abu Mohammad al-Julani. Pembatalan ini disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Tengah, Barbara Leaf, setelah dirinya melakukan pertemuan dengan Al-Sharaa, yang ia klaim memberikan pesan positif.

Pertemuan ini menjadi kunjungan pertama diplomat AS ke Suriah sejak Presiden Bashar al-Assad digulingkan pada awal bulan ini. Al-Assad digulingkan oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Meskipun HTS telah ditetapkan AS sebagai organisasi teroris pada 2018 dan Al-Sharaa sebelumnya bersekutu dengan Al-Qaeda, Leaf menyatakan bahwa Al-Sharaa memberikan komitmen untuk mencegah ancaman dari kelompok teroris.

“Setelah diskusi kami, saya memberitahunya bahwa kami tidak akan melanjutkan tawaran hadiah ‘Rewards for Justice’ yang sudah berlaku selama beberapa tahun,” kata Leaf, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Leaf juga menambahkan bahwa AS mendukung proses politik yang dipimpin oleh warga Suriah, dengan tujuan membentuk pemerintahan inklusif yang menghormati hak-hak semua warga Suriah, termasuk perempuan dan berbagai komunitas etnis serta agama. Kunjungan Leaf ke Suriah berlangsung di tengah pembicaraan di kalangan negara-negara Barat mengenai kemungkinan mencabut status teroris dari HTS. AS sebelumnya mengakui memiliki sekitar 2.000 tentara di Suriah, dua kali lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Pasukan AS pertama kali dikirim ke Suriah pada tahun 2014 dengan tujuan untuk mengalahkan ISIS.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan

14 January 2025 - 10:18 WIB

Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama

14 January 2025 - 10:17 WIB

Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK

14 January 2025 - 10:14 WIB

HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024

13 January 2025 - 16:15 WIB

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

13 January 2025 - 16:13 WIB

Pertemuan Pertama Pemprov Jakarta dengan Tim Transisi Pramono-Rano Dijadwalkan Hari Ini

13 January 2025 - 16:12 WIB

Trending di Nasional