Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Internasional · 21 Dec 2024 12:30 WIB ·

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah


 AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Perbesar

Suaraindo.com – Amerika Serikat (AS) membatalkan hadiah senilai US$10 juta (sekitar Rp162 miliar) yang sebelumnya dijanjikan kepada siapa saja yang berhasil menangkap pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, atau Abu Mohammad al-Julani. Pembatalan ini disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Tengah, Barbara Leaf, setelah dirinya melakukan pertemuan dengan Al-Sharaa, yang ia klaim memberikan pesan positif.

Pertemuan ini menjadi kunjungan pertama diplomat AS ke Suriah sejak Presiden Bashar al-Assad digulingkan pada awal bulan ini. Al-Assad digulingkan oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Meskipun HTS telah ditetapkan AS sebagai organisasi teroris pada 2018 dan Al-Sharaa sebelumnya bersekutu dengan Al-Qaeda, Leaf menyatakan bahwa Al-Sharaa memberikan komitmen untuk mencegah ancaman dari kelompok teroris.

“Setelah diskusi kami, saya memberitahunya bahwa kami tidak akan melanjutkan tawaran hadiah ‘Rewards for Justice’ yang sudah berlaku selama beberapa tahun,” kata Leaf, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Leaf juga menambahkan bahwa AS mendukung proses politik yang dipimpin oleh warga Suriah, dengan tujuan membentuk pemerintahan inklusif yang menghormati hak-hak semua warga Suriah, termasuk perempuan dan berbagai komunitas etnis serta agama. Kunjungan Leaf ke Suriah berlangsung di tengah pembicaraan di kalangan negara-negara Barat mengenai kemungkinan mencabut status teroris dari HTS. AS sebelumnya mengakui memiliki sekitar 2.000 tentara di Suriah, dua kali lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Pasukan AS pertama kali dikirim ke Suriah pada tahun 2014 dengan tujuan untuk mengalahkan ISIS.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam