Suaraindo.com – Dua pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong dan Kim Sang-sik, harus berebut tiket tersisa ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Media Korea menyorotinya.
STY dan Kim Sang-sik sama-sama bersaing di Grup F babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Shin Tae-yong melatih Indonesia, sementara rivalnya membesut Vietnam.
Indonesia sementara berada di posisi dua Grup F dengan 7 poin, sementara Vietnam di bawahnya dengan 6 poin. Keduanya tim meraih hasil berbeda di laga terbarunya
Indonesia baru saja kalah dari Irak dengan skor 0-2, sementara Vietnam menang 3-2 atas Filipina. Hasil itu membuat Vietnam kembali punya peluang lolos ke babak ketiga.
Pada laga terakhir, Indonesia akan melawan Filipina di SUGBK. Sementara Vietnam harus bertandang ke Irak, pada 11 Juni mendatang
Indonesia harus menang di laga terakhir guna mengamankan posisinya. Andai kalah atau imbang, tim Garuda juga harus memastikan Vietnam gagal meraih poin saat melawan Irak.
Sementara Vietnam berharap Indonesia kalah, sekaligus harus menang saat melawan Irak. Namun, misi itu cukup sulit diraih.
Hasil itu membuat Media Korea menyoroti persaingan kedua pelatih. Shin Tae-yong dan Kim Sang-sik dibanding-bandingkan.
Surat kabar Chosun memberi judul “Kim Sang-sik tertawa, Shin Tae-yong menangis”. Judul itu merujuk hasil yang diraih Indonesia dan Vietnam.
Sementara Sports Seoul menggambarkan kedua pelatih Korea itu mengalami malam yang penuh emosi. Kim Sang-sik memang bisa menang di laga debutnya melatih Vietnam, sementara STY kini mulai disorot sebab kans Indonesia lolos ke babak ketiga menipis, meski sempat unggul jauh.
Sementara itu, Sports Hankooki membuat berita dengan kutipan, “Persaingan antara pelatih Kim dan Shin bukan hanya soal merebut tiket untuk melanjutkan kualifikasi Piala Dunia, tapi juga soal harga diri,” tulisnya.
Kim Sang-sik sendiri baru kali ini melatih tim nasional. Sebelumnya ia baru melatih Jeonbuk Hyundai Motors sejak 2020, dan bisa mempersembahkan satu gelar K-League pada 2021.
Sementara Shin Tae-yong sudah berpengalaman banyak sebagai pelatih. Ia pernah membawa Korea Selatan lolos ke Piala Dunia 2018, kemudian pindah melatih Indonesia. Pria 53 tahun itu belum memberi gelar, meski membawa Indonesia tampil apik di Piala AFF hingga Piala Asia.