Menu

Mode Gelap
Pemerintah Pastikan Ekonomi Stabil Meski Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mahfud MD: Wacana Maafkan Koruptor Berisiko Langgar Hukum Ketum PSSI Janji Lakukan Evaluasi Usai Timnas Gagal ke Semifinal Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024 usai Takluk 0-1 dari Filipina Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia

Kesehatan · 10 Mar 2024 03:16 WIB ·

Dokter Sarankan Vaksin Booster COVID-19 Sebulan Sebelum Mudik


 Dokter Sarankan Vaksin Booster COVID-19 Sebulan Sebelum Mudik Perbesar

Jakarta,Suaraindo.com – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) mengimbau agar masyarakat menjalani vaksinasi booster COVID-19. Mengingkat virus penyebab COVID-19 masih ada sampai saat ini.

Saat ini, pandemi COVID-19 memang sudah terkendali. Namun, spesialis penyakit dalam sekaligus Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI dr Soekamto Koesnoe, SpPD-KAI, mengatakan kemungkinan penularan dan penyebaran virusnya masih bisa terjadi.

Terlebih, saat Lebaran banyak keluarga yang mungkin termasuk kelompok rentan akan COVID-19 akan berkumpul. Di waktu tersebut, penularan COVID-19 bisa saja terjadi.

“Dalam teori penularan, tidak hanya proteksi pada orang-orang yang lemah. Tetapi, itu juga berlaku pada orang-orang yang di lingkungannya ada orang dengan komorbid, termasuk lansia,” jelasnya.

Kapan waktu yang tepat untuk booster sebelum mudik?

Menanggapi ini, dr Soekamto mengimbau agar masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi booster COVID-19 sebelum tertular. Waktu idealnya sekitar 28 hari atau sebulan sebelum mudik.

Menurut dr Soekamto, dengan mendapat vaksinasi booster, antibodi seseorang akan semakin kuat.

“Jadi kalau bicara kapan waktu yang tepat atau waktu yang ideal itu sebenarnya sekitar 28 hari atau satu bulan. Itu sebelum kita berisiko tertular,” kata dr Soekamto.

“Itu hampir 100 persen orang yang divaksin muncul antibodi secara kuat. Nah, pada kelompok yang bagus, pembentukan antibodi itu bisa dua minggu,” tuturnya.

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Demam Babi Afrika Merebak di Indonesia, Ribuan Ternak Mati

19 December 2024 - 13:28 WIB

BPOM Temukan 55 Produk Kosmetik Berbahaya, Ini Daftar Lengkapnya

7 December 2024 - 12:09 WIB

Kasus HIV-AIDS di Indonesia Melonjak: Remaja dan Dewasa Muda Mendominasi

1 December 2024 - 12:57 WIB

Peningkatan Utilitas Pelayanan Kesehatan Sebabkan BPJS Kesehatan Tekor Rp 20 T Tahun Ini

14 November 2024 - 15:10 WIB

Badan Pangan Nasional Lakukan Investigasi Anggur Shine Muscat dari China

30 October 2024 - 15:32 WIB

KB IUD Hormonal Dapat Memicu Kanker Payudara ? Ini Penjelasan Ahli

27 October 2024 - 14:05 WIB

Trending di Kesehatan