Suaraindo.com – Wabah bakteri E. coli telah menginfeksi 75 orang yang diduga terkait konsumsi burger Quarter Pounder di restoran McDonald’s di AS, dengan satu korban meninggal dunia. Sebanyak 22 orang dirawat di rumah sakit, dan dua di antaranya mengalami sindrom hemolitik uremik, yang bisa menyebabkan gagal ginjal. Strain E. coli O157:H7 ini dilaporkan sangat berbahaya, terutama bagi lansia, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan lemah.
McDonald’s telah menghentikan sementara penyajian Quarter Pounder di sekitar 2.800 restorannya yang terdampak. Penyelidikan awal dari FDA dan McDonald’s menunjukkan bahwa sumber infeksi kemungkinan berasal dari bawang yang dipasok oleh Taylor Farms. Perusahaan tersebut kemudian melakukan penarikan sukarela bawang yang didistribusikan ke sekitar 900 restoran di beberapa negara bagian.
Selain McDonald’s, jaringan restoran cepat saji lainnya seperti Burger King dan Taco Bell juga menarik bawang segar dari menu mereka. Departemen Pertanian AS turut menguji sampel daging sapi dalam burger yang diduga terkontaminasi. CDC menyatakan risiko wabah ini saat ini rendah, berkat langkah penarikan yang dilakukan.
Wabah ini telah menyebar di beberapa negara bagian, termasuk Colorado, Kansas, dan Utah, dengan Colorado melaporkan jumlah kasus tertinggi. Saham McDonald’s turun 3% setelah pengumuman ini, dan para analis memperkirakan dampak negatif wabah bisa berlanjut dalam jangka pendek.