Menu

Mode Gelap
Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025 Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

Internasional · 13 Sep 2024 19:46 WIB ·

Sekolah Pengungsian Gaza Kembali Diserang, 18 Orang Tewas Termasuk 6 Staf PBB


 Sekolah Pengungsian Gaza Kembali Diserang, 18 Orang Tewas Termasuk 6 Staf PBB Perbesar

Suaraindo.com – Gaza, Nuseirat Refugee Camp – Serangan udara Israel yang menghantam sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza, menewaskan enam staf PBB pada Rabu (12/9). Sekolah al-Jaouni, yang terletak di kamp pengungsi Nuseirat, telah beberapa kali menjadi sasaran serangan sejak konflik dimulai, dengan lebih dari 12.000 warga Palestina yang sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak, berlindung di sana.

Serangan ini juga menewaskan 18 orang lainnya dan menyebabkan atap salah satu tempat penampungan runtuh, sehingga para korban terjebak di bawah reruntuhan. UNRWA menyatakan bahwa insiden ini adalah yang paling mematikan bagi staf mereka dalam satu serangan tunggal. Hingga kini, setidaknya 220 staf UNRWA telah kehilangan nyawa sejak konflik dimulai.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengutuk serangan ini dan menyebutnya sebagai “pelanggaran dramatis terhadap hukum humaniter internasional”. Dalam pernyataan yang diposting di media sosial, ia menegaskan bahwa situasi di Gaza “tidak dapat diterima”. Di sisi lain, militer Israel mengklaim bahwa sekolah tersebut digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando dan kendali, sementara Hamas menyangkal tuduhan ini.

Philippe Lazzarini, Komisioner Jenderal UNRWA, mengungkapkan rasa frustrasinya dengan menyatakan bahwa staf kemanusiaan, fasilitas, dan operasi mereka telah diabaikan secara terang-terangan sejak awal perang. “Pembunuhan yang tak berujung dan tidak masuk akal, hari demi hari,” katanya.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga menyerukan penghentian kekerasan di Gaza dan menekankan bahwa “pembantaian di Gaza harus dihentikan”. WHO baru-baru ini melakukan evakuasi medis terbesar dari Gaza, mengangkut 97 pasien yang sakit parah dan 155 pendamping ke Uni Emirat Arab untuk perawatan.

Serangan ini kembali memicu kecaman internasional terhadap Israel, yang telah berulang kali dituduh menyerang fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah selama ofensifnya di Jalur Gaza. Lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas, dan lebih dari 95.000 lainnya terluka sejak serangan dimulai pada 7 Oktober.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Misteri Drone di Pangkalan NATO: AS Buka Suara Soal Aktivitas Jet Tempur

21 December 2024 - 12:15 WIB

Berlakukan Sanksi terhadap Iran

20 December 2024 - 13:19 WIB

Kritik Dunia di KTT D-8, Presiden Prabowo: HAM Bukan untuk Orang Muslim, Ini Sangat Menyedihkan

20 December 2024 - 13:17 WIB

Kunjungan Diplomatik Presiden Prabowo di Mesir, Fokus pada Kerja Sama Strategis Multilateral

19 December 2024 - 13:58 WIB

Trending di Internasional