Menu

Mode Gelap
Pemerintah Pastikan Ekonomi Stabil Meski Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mahfud MD: Wacana Maafkan Koruptor Berisiko Langgar Hukum Ketum PSSI Janji Lakukan Evaluasi Usai Timnas Gagal ke Semifinal Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024 usai Takluk 0-1 dari Filipina Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia

Ekonomi · 26 Nov 2024 08:55 WIB ·

Scott Bessent Ditunjuk sebagai Menteri Keuangan oleh Trump, Pasar Saham AS Merespons Positif


 Scott Bessent Ditunjuk sebagai Menteri Keuangan oleh Trump, Pasar Saham AS Merespons Positif Perbesar

Suaraindo.com – Penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden terpilih Donald Trump disambut antusias oleh pasar saham Amerika Serikat (AS). Keputusan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat keyakinan pasar terhadap kebijakan ekonomi Trump, yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inflasi terkendali.

Setelah pengumuman yang disampaikan Jumat (22/11/2024) malam, pasar saham berjangka menunjukkan peningkatan, sementara imbal hasil obligasi menurun pada Senin (25/11/2024) pagi. Bessent, yang dikenal luas di kalangan pelaku pasar Wall Street, dinilai memiliki pendekatan ekonomi yang selaras dengan visi pemerintahan Trump.

“Penunjukan ini akan menyenangkan pasar, mengingat pemahaman mendalam Bessent tentang pasar keuangan dan ekonomi, khususnya pasar obligasi yang sangat penting bagi agenda pemerintahan Trump,” ungkap Sarah Bianchi, Kepala Strategi Politik Internasional dan Kebijakan Publik di Evercore ISI, seperti dikutip oleh CNBC International.

Tom Lee dari Fundstrat Global Advisors menyebut bahwa kehadiran Bessent menguatkan sentimen positif pasar terhadap komitmen pemerintahan Trump untuk mendukung pertumbuhan pasar saham.

Hal senada disampaikan Ed Mills dari Raymond James, yang menilai bahwa fokus Trump pada pertumbuhan ekonomi daripada pemotongan anggaran besar-besaran akan diapresiasi oleh pasar.

Langkah ini menegaskan pendekatan awal pemerintahan Trump dalam menjaga kredibilitas pasar dan mendorong optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dalam wawancara dengan CNBC usai kemenangan Trump, Bessent menggarisbawahi bahwa agenda ekonomi pemerintah baru bertujuan mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia menyatakan bahwa inflasi tinggi yang terjadi di masa lalu tidak akan terulang.

“Presiden Trump memiliki ide-ide yang sangat baik, dan yang terakhir diinginkannya adalah memicu inflasi,” kata Bessent.

Bessent juga mengungkapkan tiga prioritas utama pemerintahannya: meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 3% per tahun, menekan defisit anggaran hingga 3% dari PDB, dan meningkatkan produksi minyak hingga tiga juta barel per hari.

“Strategi ini dapat mengurangi risiko dari utang nasional yang terus membengkak,” tambahnya.

Sementara proses konfirmasi Bessent di Senat diperkirakan berjalan lancar, kritik tetap muncul dari beberapa pihak. Senator Elizabeth Warren, misalnya, meragukan kemampuan Bessent untuk lebih memprioritaskan kepentingan pekerja Amerika daripada investor Wall Street.

Namun, Greg Valliere, Kepala Strategi Kebijakan AS di AGF Investments, menyatakan keyakinannya bahwa Bessent akan dengan mudah melewati proses konfirmasi. Ia juga diyakini akan menjadi figur moderat dalam kabinet Trump, memberikan keseimbangan terhadap pendekatan perdagangan yang lebih agresif.

Penunjukan ini, selain meningkatkan kepercayaan pasar, menandai awal yang optimistis bagi kebijakan ekonomi pemerintahan Trump.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Pastikan Ekonomi Stabil Meski Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen

22 December 2024 - 10:50 WIB

Mahfud MD: Wacana Maafkan Koruptor Berisiko Langgar Hukum

22 December 2024 - 10:48 WIB

Ketum PSSI Janji Lakukan Evaluasi Usai Timnas Gagal ke Semifinal

22 December 2024 - 10:46 WIB

Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024 usai Takluk 0-1 dari Filipina

22 December 2024 - 10:34 WIB

Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia

21 December 2024 - 12:32 WIB

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Trending di Internasional