Suaraindo.com – Nilai tukar rupiah berhasil menunjukkan penguatan pada Kamis, 5 Desember 2024, setelah sebelumnya tertekan selama beberapa hari. Mengacu pada data Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,22% ke level Rp15.890 per dolar AS, melanjutkan penguatan tipis 0,06% pada penutupan perdagangan Rabu kemarin.
Di pasar antarbank, kurs rupiah juga mencatat kenaikan sebesar 21 poin atau 0,13% ke posisi Rp15.916 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah sempat menyentuh angka Rp15.937 pada penutupan perdagangan kemarin sore. Sentimen positif ini terjadi di tengah pidato Chairman The Federal Reserve Jerome Powell dan penantian data payroll Amerika Serikat yang akan dirilis esok hari.
Indeks dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama dunia mencatat kenaikan tipis 0,03% ke level 106,35 pada pukul 09.00 WIB. Sementara, di kawasan Asia, pergerakan mata uang variatif. Yen Jepang, dolar Singapura, dan baht Thailand mencatat penguatan tipis, sedangkan yuan China dan won Korea melemah terhadap dolar AS.
Penguatan rupiah ini turut memengaruhi penyesuaian kurs di sejumlah bank nasional. Berikut kurs jual-beli dolar AS di beberapa bank besar di Indonesia:
• Bank Central Asia (BCA)
E-Rate: Beli Rp15.860, Jual Rp15.880
TT Counter: Beli Rp15.755, Jual Rp16.055
Bank Notes: Beli Rp15.755, Jual Rp16.055
• Bank Mandiri
Special Rate: Beli Rp15.908, Jual Rp15.928
TT Counter: Beli Rp15.700, Jual Rp16.050
Bank Notes: Beli Rp15.700, Jual Rp16.050
• Bank Negara Indonesia (BNI)
Special Rate: Beli Rp15.864, Jual Rp15.884
TT Counter: Beli Rp15.720, Jual Rp16.020
Bank Notes: Beli Rp15.720, Jual Rp16.020
• Bank Rakyat Indonesia (BRI)
E-Rate: Beli Rp15.859, Jual Rp15.884
TT Counter: Beli Rp15.790, Jual Rp15.990
Fluktuasi nilai tukar ini menunjukkan sensitivitas rupiah terhadap dinamika global, termasuk kebijakan moneter AS dan ketidakpastian ekonomi global. Masyarakat dan pelaku usaha diimbau untuk terus memantau perkembangan nilai tukar, terutama menjelang rilis data ekonomi penting dari negara mitra dagang utama.