Suaraindo.com – Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki keleluasaan untuk menentukan jumlah kementerian dan sosok menteri yang akan menjabat di kabinetnya. Pada era kepemimpinan Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, disebut-sebut akan ada perubahan signifikan dalam struktur kementerian, baik dalam hal penggabungan maupun pemisahan kementerian yang ada.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa beberapa kementerian akan dipisah dan ada yang digabung, dengan kemungkinan jumlah kementerian yang bertambah di era Prabowo-Gibran. “Ada kementerian yang dipisah, ada beberapa kementerian yang memang digabung,” ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).
Muzani menambahkan, penambahan jumlah kementerian ini dilakukan untuk memastikan program-program pemerintah dapat dilaksanakan dengan lebih fokus. Menurutnya, ada beberapa bidang dalam kementerian saat ini yang tertinggal dalam pelaksanaan program di lapangan, sehingga perlu dilakukan pemisahan agar dapat lebih efektif. Meskipun belum ada kepastian mengenai jumlah kementerian yang akan ditambah, Muzani memastikan bahwa Presiden terpilih Prabowo terbuka terhadap berbagai usulan dan pandangan terkait struktur kabinetnya.
Sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebutkan bahwa tidak banyak kader Gerindra yang akan menduduki kursi menteri di era Prabowo-Gibran. Ia menegaskan bahwa beberapa nama kader Gerindra telah diusulkan, namun komposisi ini masih bersifat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu. “Saya juga belum tahu progresnya sampai mana karena itu adalah hak prerogatif daripada presiden terpilih,” kata Dasco di kawasan Hutan Kota GBK, Jakarta Pusat, Senin (16/9). Dasco menambahkan, saat ini Prabowo tengah fokus menuntaskan nomenklatur kementerian/lembaga, jumlah pos menteri, dan kriteria pengisi kabinet.
Dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, kabinet yang dibentuk akan mengadopsi konsep zaken kabinet, yakni kabinet yang diisi oleh profesional dan ahli di bidang masing-masing. Muzani mengungkapkan bahwa Prabowo ingin kabinetnya diisi oleh orang-orang yang benar-benar ahli, sementara jatah menteri dari partai politik akan lebih sedikit. Susunan kabinet ini diperkirakan akan rampung sebelum pelantikan Prabowo pada 20 Oktober 2024. Menurut Dasco, finalisasi nomenklatur kementerian/lembaga hingga penunjukan orang yang akan mengisi posisi menteri akan selesai sekitar H-7 atau H-5 pelantikan.
Zaken kabinet bukanlah hal baru dalam sejarah Indonesia. Pada era Kabinet Natsir tahun 1960, kabinet juga diisi oleh para profesional dan ahli, meskipun umurnya singkat akibat kurangnya dukungan mayoritas di parlemen.