Menu

Mode Gelap
Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024 Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

Internasional · 10 Jan 2025 16:11 WIB ·

Donald Trump Persiapkan Pertemuan dengan Vladimir Putin: Misi Perdamaian Rusia-Ukraina di Balik Agenda


 Donald Trump Persiapkan Pertemuan dengan Vladimir Putin: Misi Perdamaian Rusia-Ukraina di Balik Agenda Perbesar

Suaraindo.com – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan bahwa dirinya sedang merencanakan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan gubernur Partai Republik di klub golf Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida.

“Dia ingin bertemu,” ujar Trump seperti dikutip Reuters pada Jumat (10/1/2025). “Kami sedang mengaturnya,” tambahnya, meski belum ada kepastian waktu terkait pertemuan tersebut.

Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Moskow belum menerima permintaan resmi terkait pertemuan tersebut. “Tentu saja masuk akal untuk menunggu sampai (Trump) menjabat,” kata Peskov dalam pernyataannya kepada RT.

Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang, telah menyoroti bantuan tanpa syarat yang diberikan pemerintahan Joe Biden kepada Ukraina. Selama kampanyenya, ia berjanji untuk memaksa Rusia dan Ukraina kembali ke meja perundingan.

Trump juga mengkritik Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, dengan menyebutnya sebagai “penjual terhebat di dunia” karena sering meminta bantuan militer dan finansial dari negara-negara Barat. Meski belum memberikan peta jalan konkret untuk perdamaian, laporan media menyebut tim Trump mempertimbangkan untuk membekukan konflik di sepanjang garis depan saat ini.

Keith Kellogg, utusan Trump untuk Ukraina, optimistis dapat menuntaskan kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dalam waktu 100 hari setelah pelantikan. Kellogg juga mengkritik Biden karena tidak berbicara dengan Putin sejak 2022, saat Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.

Negosiasi antara Moskow dan Kyiv yang sebelumnya gagal pada musim semi 2022 menjadi sorotan. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas tuntutan yang dianggap tidak realistis. Presiden Putin bahkan menyebut bahwa Ukraina awalnya telah menyepakati beberapa persyaratan Rusia, namun tiba-tiba meninggalkan perundingan.

Menurut Victoria Nuland, mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, negara-negara Barat kala itu menyarankan Ukraina untuk menolak persyaratan Rusia.

Dengan pertemuan yang sedang direncanakan ini, Trump tampaknya berambisi untuk memainkan peran besar dalam upaya menciptakan perdamaian, meski tantangan besar masih membayangi hubungan Rusia-Ukraina.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan

14 January 2025 - 10:18 WIB

Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK

14 January 2025 - 10:14 WIB

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

13 January 2025 - 16:13 WIB

Pertemuan Pertama Pemprov Jakarta dengan Tim Transisi Pramono-Rano Dijadwalkan Hari Ini

13 January 2025 - 16:12 WIB

Struktur Baru Kementerian Komunikasi dan Digital: Raline Shah dan Fifi Aleyda Yahya Masuk Jajaran Pejabat

13 January 2025 - 14:50 WIB

Kebakaran Los Angeles: Korban, Kerugian Ekonomi, dan Kritik terhadap Pemerintah

13 January 2025 - 14:49 WIB

Trending di Bencana Alam