Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Internasional · 10 Jan 2025 16:11 WIB ·

Donald Trump Persiapkan Pertemuan dengan Vladimir Putin: Misi Perdamaian Rusia-Ukraina di Balik Agenda


 Donald Trump Persiapkan Pertemuan dengan Vladimir Putin: Misi Perdamaian Rusia-Ukraina di Balik Agenda Perbesar

Suaraindo.com – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan bahwa dirinya sedang merencanakan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan gubernur Partai Republik di klub golf Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida.

“Dia ingin bertemu,” ujar Trump seperti dikutip Reuters pada Jumat (10/1/2025). “Kami sedang mengaturnya,” tambahnya, meski belum ada kepastian waktu terkait pertemuan tersebut.

Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Moskow belum menerima permintaan resmi terkait pertemuan tersebut. “Tentu saja masuk akal untuk menunggu sampai (Trump) menjabat,” kata Peskov dalam pernyataannya kepada RT.

Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang, telah menyoroti bantuan tanpa syarat yang diberikan pemerintahan Joe Biden kepada Ukraina. Selama kampanyenya, ia berjanji untuk memaksa Rusia dan Ukraina kembali ke meja perundingan.

Trump juga mengkritik Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, dengan menyebutnya sebagai “penjual terhebat di dunia” karena sering meminta bantuan militer dan finansial dari negara-negara Barat. Meski belum memberikan peta jalan konkret untuk perdamaian, laporan media menyebut tim Trump mempertimbangkan untuk membekukan konflik di sepanjang garis depan saat ini.

Keith Kellogg, utusan Trump untuk Ukraina, optimistis dapat menuntaskan kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dalam waktu 100 hari setelah pelantikan. Kellogg juga mengkritik Biden karena tidak berbicara dengan Putin sejak 2022, saat Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.

Negosiasi antara Moskow dan Kyiv yang sebelumnya gagal pada musim semi 2022 menjadi sorotan. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas tuntutan yang dianggap tidak realistis. Presiden Putin bahkan menyebut bahwa Ukraina awalnya telah menyepakati beberapa persyaratan Rusia, namun tiba-tiba meninggalkan perundingan.

Menurut Victoria Nuland, mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, negara-negara Barat kala itu menyarankan Ukraina untuk menolak persyaratan Rusia.

Dengan pertemuan yang sedang direncanakan ini, Trump tampaknya berambisi untuk memainkan peran besar dalam upaya menciptakan perdamaian, meski tantangan besar masih membayangi hubungan Rusia-Ukraina.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Kolaborasi dan Perbaikan Terus Diperkuat Menuju Zero Accident

17 May 2025 - 12:03 WIB

Trending di Ekonomi