Suaraindo.com – Amerika Serikat akan menjual sistem pertahanan udara Homing All the Way Killer (HAWK) senilai US$ 138 juta atau sekitar Rp 2,18 triliun ke Ukraina, sebagai langkah antisipasi terhadap serangan udara dari Rusia. Menurut laporan Reuters yang dirilis pada Rabu (10/4/2024), transaksi ini termasuk peralatan untuk sertifikasi ulang unit rudal yang sudah ada, alat pengujian, serta suku cadang.
Selain peralatan, penjualan ini juga melibatkan pengiriman sekitar lima pegawai pemerintah AS dan 15 perwakilan dari perusahaan pembuat sistem senjata, yang akan membantu dalam pelatihan dan pemeliharaan sistem HAWK di Ukraina.
Seorang pejabat dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters, “Penjualan peralatan senilai hingga $138 juta kepada Ukraina ini dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan sistem pertahanan udara HAWK guna membantu pertahanan terhadap serangan pesawat tak berawak dan rudal jelajah Rusia.”
Dana untuk pembelian ini berasal dari dana hibah militer sebesar US$ 300 juta yang telah diterima Kyiv dari sekutu-sekutunya sebelumnya. Dengan pembelian ini, Ukraina masih memiliki sisa dana hibah sebesar US$ 162 juta untuk digunakan dalam upaya pertahanannya melawan Rusia sejak konflik pecah pada tahun 2022.
HAWK, yang pertama kali diperkenalkan oleh AS pada tahun 1950-an, merupakan rudal pencegat serangan udara yang terus dikembangkan dan saat ini dijual ke berbagai negara termasuk Ukraina. Sistem pertahanan ini bergabung dengan sistem pertahanan udara lainnya yang telah dikirimkan oleh AS ke Ukraina, seperti sistem Patriot, yang bertujuan meningkatkan kemampuan pertahanan udara negara tersebut.