Suaraindo.com – Islandia berhasil mengungguli beberapa negara Eropa lainnya dalam hal perekonomian berkat penerapan sistem kerja empat hari dalam seminggu.
Dikutip dari CNN Business, Minggu (27/10/2024), sejak tahun 2020 hingga 2022, sekitar 51% pekerja di Islandia telah menerima tawaran untuk bekerja dengan jam yang lebih singkat tanpa pengurangan gaji, dan angka ini diperkirakan telah meningkat saat ini.
Menurut laporan dari Autonomy Institute di Inggris dan Asosiasi Islandia untuk Keberlanjutan dan Demokrasi (Alda), tahun 2023 Islandia mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dibandingkan banyak negara Eropa lainnya, dengan tingkat pengangguran terendah di kawasan tersebut.
“Studi ini menunjukkan kisah sukses yang nyata; jam kerja yang lebih pendek telah diterapkan secara luas di Islandia dan ekonominya menunjukkan kekuatan di berbagai indikator,” ungkap Gudmundur D. Haraldsson, peneliti dari Alda.
Dua uji coba besar antara 2015 dan 2019 melibatkan 2.500 pegawai sektor publik yang bekerja 35-36 jam per minggu, menggantikan jam kerja sebelumnya yang mencapai 40 jam. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas tetap stabil atau bahkan meningkat, sementara kesejahteraan pekerja mengalami peningkatan yang signifikan, termasuk penurunan tingkat stres dan kelelahan.
Setelah uji coba tersebut, serikat pekerja di Islandia berhasil menegosiasikan pengurangan jam kerja bagi puluhan ribu anggotanya di seluruh negeri. Pada tahun 2023, ekonomi Islandia tumbuh sebesar 5%, menjadikannya sebagai tingkat pertumbuhan tertinggi kedua setelah Malta di antara negara-negara kaya Eropa, menurut laporan terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan hampir 2% yang dicatat selama dekade 2006-2015.
Namun, IMF memperkirakan pertumbuhan akan melambat tahun ini dan tahun depan akibat melemahnya permintaan domestik dan perlambatan pengeluaran di sektor pariwisata, yang merupakan pilar penting ekonomi Islandia. Tingkat pengangguran di negara ini tercatat sebesar 3,4% tahun lalu, jauh di bawah rata-rata negara maju Eropa, meskipun diperkirakan akan sedikit meningkat menjadi 3,8% pada tahun ini dan tahun depan.
Inisiatif sistem kerja empat hari dalam seminggu telah menjadi perhatian global, dengan uji coba serupa dilakukan di 33 perusahaan di Amerika Serikat dan Irlandia pada tahun 2022. Keberhasilan Islandia bisa menjadi contoh bagi negara lain untuk mempertimbangkan perubahan dalam pola kerja demi meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.