Menu

Mode Gelap
Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025 Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

Internasional · 22 Sep 2024 17:21 WIB ·

AS Rencanakan Larangan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras China pada Kendaraan Otonom, Tindakan Keamanan Nasional Diperketat


 AS Rencanakan Larangan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras China pada Kendaraan Otonom, Tindakan Keamanan Nasional Diperketat Perbesar

Suaraindo.com – Departemen Perdagangan AS diperkirakan akan mengusulkan pelarangan perangkat lunak dan perangkat keras asal China pada kendaraan terhubung dan otonom yang beroperasi di jalan raya Amerika mulai Senin (23/9/2024). Menurut dua sumber yang enggan disebutkan namanya, tindakan ini diambil karena kekhawatiran tentang keamanan nasional, termasuk potensi pengumpulan data dan manipulasi asing oleh perusahaan China.

Pemerintahan Biden telah menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan pengumpulan data oleh perusahaan China yang beroperasi di AS, termasuk data pengemudi dan infrastruktur, serta potensi manipulasi kendaraan yang terhubung ke internet. Peraturan yang diusulkan ini akan melarang impor dan penjualan kendaraan dari China yang dilengkapi dengan perangkat lunak atau perangkat keras komunikasi utama, serta sistem mengemudi otomatis.

Langkah ini merupakan bagian dari rangkaian pembatasan yang semakin ketat terhadap kendaraan dan komponen dari China. Sebelumnya, pemerintahan Biden telah meningkatkan tarif pada impor China, termasuk bea masuk 100 persen pada kendaraan listrik dan kenaikan tarif pada baterai EV serta mineral penting.

Menteri Perdagangan Gina Raimondo mengungkapkan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh perangkat lunak atau perangkat keras China pada kendaraan AS sangat signifikan. “Anda dapat membayangkan hasil yang paling buruk secara teoretis jika Anda memiliki beberapa juta mobil di jalan dan perangkat lunaknya dinonaktifkan,” katanya.

Presiden Joe Biden sebelumnya telah memerintahkan penyelidikan terhadap potensi risiko keamanan nasional dari impor kendaraan China yang terhubung, dan apakah perangkat lunak serta perangkat keras tersebut harus dilarang di AS. “Kebijakan China dapat membanjiri pasar kita dengan kendaraannya, yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional kita,” ujar Biden. “Saya tidak akan membiarkan itu terjadi di bawah pengawasan saya.”

Peraturan yang diusulkan oleh Departemen Perdagangan akan memberikan waktu 30 hari bagi publik untuk berkomentar sebelum aturan finalisasi. Kendaraan dengan perangkat keras jaringan internal yang memungkinkan akses internet dan berbagi data dengan perangkat di dalam dan luar kendaraan dianggap berisiko.

Departemen tersebut juga mengusulkan agar larangan perangkat lunak berlaku mulai tahun model 2027 dan larangan perangkat keras mulai Januari 2029 atau tahun model 2030. Aturan ini akan mencakup kendaraan dengan fitur bluetooth, satelit, dan nirkabel tertentu, serta kendaraan otonom yang dapat beroperasi tanpa pengemudi di belakang kemudi.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Misteri Drone di Pangkalan NATO: AS Buka Suara Soal Aktivitas Jet Tempur

21 December 2024 - 12:15 WIB

Berlakukan Sanksi terhadap Iran

20 December 2024 - 13:19 WIB

Kritik Dunia di KTT D-8, Presiden Prabowo: HAM Bukan untuk Orang Muslim, Ini Sangat Menyedihkan

20 December 2024 - 13:17 WIB

Kunjungan Diplomatik Presiden Prabowo di Mesir, Fokus pada Kerja Sama Strategis Multilateral

19 December 2024 - 13:58 WIB

Trending di Internasional