Menu ✖

Mode Gelap

Internasional · 12 Mar 2024 05:01 WIB · kurang dari 1 menit

Negosiasi Gagal, Israel Tolak Gencatan Senjata Jelang Ramadhan


 Negosiasi Gagal, Israel Tolak Gencatan Senjata Jelang Ramadhan Perbesar

Suaraindo.com, Tel Aviv, Israel – Negosiasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza menjelang Bulan Ramadhan menemui jalan buntu. Israel menolak usulan itu karena tidak ada jaminan pembebasan sandera.

Negosiasi itu diupayakan oleh Pemerintah Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, dengan Hamas, organisasi militer Palestina, menyerukan agar gencatan senjata tercapai sebelum bulan suci dimulai.

Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, menekankan dalam kutipannya kepada The New York Times, “Prioritas utama adalah melindungi rakyat kita, mengakhiri agresi dan pembantaian, mengembalikan orang-orang terlantar ke rumah mereka, dan membuka cakrawala politik untuk masalah dan rakyat kita.”

Haniyeh juga menyatakan keinginan untuk kesepakatan dengan Israel yang akan mengakhiri konflik, termasuk penarikan pasukan Israel, pemulangan warga Palestina, dan pembukaan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dia berjanji akan memulangkan tahanan Israel jika gencatan senjata disepakati, dengan syarat tahanan Palestina juga dipulangkan tanpa serangan militer tambahan.

Dari sisi Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata tidak akan tercapai dalam waktu dekat, menyoroti ketiadaan langkah nyata dari Hamas untuk membebaskan sandera.
“Tanpa pembebasan, tidak akan ada jeda dalam pertempuran,” ujarnya kepada Politico.

Netanyahu juga menuntut agar Hamas menyerahkan kekuatan militernya dan mengundurkan diri dari pemerintahan Gaza sebagai syarat untuk mengakhiri perang. Dia menegaskan tujuan utama serangan Israel adalah pemulangan semua sandera yang diambil oleh Hamas.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dalam wawancara dengan MSNBC, menyatakan komitmennya untuk terus mencoba memfasilitasi gencatan senjata antara Israel dan Palestina menjelang Ramadhan.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Masuk Daftar Tokoh Terkorup di Dunia Versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), Jokowi : “Ya dibuktikan, apa?”

3 January 2025 - 09:02 WIB

Lonjakan Kasus Human Metapneumovirus di China, Terbanyak Anak-anak

1 January 2025 - 11:22 WIB

5 Aset Kripto Berpotensi Cuan di 2025

1 January 2025 - 11:18 WIB

Jokowi Masuk Nominasi Pemimpin Terkorup Dunia 2024 Versi OCCRP, Peringkat Pertama Dipegang Bashar Al-Assad

1 January 2025 - 11:14 WIB

Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia 100 Tahun

30 December 2024 - 13:19 WIB

Hacker Pro-Rusia Serang Kemlu dan Bandara di Italia, DDoS Dilancarkan

29 December 2024 - 15:17 WIB

Trending di Internasional