Menu

Mode Gelap
Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025 Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

Internasional · 11 Mar 2024 06:37 WIB ·

USTDA Hibahkan ke PLN Rp 31 Miliar untuk Interkoneksi Indonesia-Malaysia


 USTDA Hibahkan ke PLN Rp 31 Miliar untuk Interkoneksi Indonesia-Malaysia Perbesar

Suaraindo.com – Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA) menghibahkan dana sekitar US$ 2 juta atau Rp 31 miliar kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Perjanjian ini termuat dalam Grant Agreement yang ditandatangani kedua pihak pada Rabu (6/3), berupa studi kelayakan interkoneksi energi hijau lintas batas Indonesia-Malaysia. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia. Kolaborasi dengan USTDA sangat penting untuk memperkuat interkoneksi yang saling terhubung antarnegara ASEAN. 

“Interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia dan Kalimantan-Sabah dianggap sebagai salah satu interkoneksi prioritas, mengingat dampaknya terhadap ketahanan energi regional dan percepatan upaya transisi energi,” ungkap Darmawan dalam siaran pers, Minggu (10/3). 

Kerja sama tersebut merupakan simbol kekuatan baru ASEAN yang kini menjadi satu kesatuan. Mimpi besar ini, tegas Darmawan, hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi, seperti yang dicontohkan melalui kemitraan PLN dan USTDA. 

“Mimpi besar ASEAN Power Grid adalah bagaimana infrastruktur ini dapat membawa kesejahteraan bagi negara-negara di Asia Tenggara, meningkatkan ketahanan energi, dan di saat yang sama juga mendukung transisi ke energi yang lebih bersih. Mimpi ini hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi,” tambahnya.

Darmawan tidak memungkiri proyek interkoneksi ini bukanlah perkara mudah, ada tantangan dari sisi kebijakan negara yang berbeda-beda, teknis, dan komersial, dimana hanya dapat diatasi apabila seluruh pihak bersatu.

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Misteri Drone di Pangkalan NATO: AS Buka Suara Soal Aktivitas Jet Tempur

21 December 2024 - 12:15 WIB

Berlakukan Sanksi terhadap Iran

20 December 2024 - 13:19 WIB

Kritik Dunia di KTT D-8, Presiden Prabowo: HAM Bukan untuk Orang Muslim, Ini Sangat Menyedihkan

20 December 2024 - 13:17 WIB

Kunjungan Diplomatik Presiden Prabowo di Mesir, Fokus pada Kerja Sama Strategis Multilateral

19 December 2024 - 13:58 WIB

Trending di Internasional