Suaraindo.com – Para insinyur dari Windspider berhasil mengembangkan teknologi baru yang dapat memudahkan pembangunan turbin angin. Dijuluki WindSpider Crane, teknologi berupa alat derek ini diklaim mampu meminimalisir kebutuhan tenaga kerja dalam pembangunan turbin angin.
Untuk diketahui, selama ini setiap pembangunan turbin angin selalu membutuhkan tenaga kerja yang besar. Dengan kehadiran crane tersebut, digadang-gadang bisa merevolusi industri energi, di mana turbin angin mampu membangun dirinya secara mandiri.
Seperti dipahami, turbin angin sendiri adalah benda yang sangat besar dan mahal.
Bilah turbin seringkali sangat besar sehingga memerlukan derek untuk mengangkatnya, yang tentu ini akan memerlukan bahan bakar dan orang untuk menjalankannya.
Dengan teknologi baru, WindSpider menggunakan sebuah crane untuk mengangkat berbagai bagian turbin ke posisinya secara otomatis. Dan, karena derek selalu ada bersama turbin, hal ini juga membuat perawatan, pemberian daya, dan dekomisioning menjadi jauh lebih mudah.
Yang lebih mengesankan lagi adalah crane ini dapat dengan mudah ditingkatkan hingga lebih dari 1.500 ton tanpa batasan ketinggian. Artinya, pembuatan turbin angin yang dipasang di dasar laut dan lepas pantai akan menjadi jauh lebih mudah.
Mengingat potongan-potongan besar dapat diangkut ke lokasi turbin melalui perahu dan kemudian dipasang ke turbin itu sendiri menggunakan fungsi derek yang ada di dalamnya. Ini merupakan gagasan baru yang industri yang lebih hemat anggaran.
Memperkenalkan opsi baru untuk turbin angin pada akhirnya juga akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil untuk produksi energi, sehingga memungkinkan mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer setiap tahun.