Menu

Mode Gelap
Krisis Politik Memuncak, Yoon Suk Yeol Ditahan Setelah Drama Penangkapan Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024

Internasional · 1 Sep 2024 16:18 WIB ·

Rusia Kecam Serangan Ukraina di Kota Belgorod


 Rusia Kecam Serangan Ukraina di Kota Belgorod Perbesar

Suaraindo.com – Serangan yang diduga dilancarkan oleh Ukraina di kota Belgorod, Rusia barat daya pada Jumat (30/8/2024) mengakibatkan lima orang tewas dan 46 orang terluka.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, melaporkan bahwa dari jumlah tersebut, 37 korban, termasuk tujuh anak-anak, telah dirawat di rumah sakit. Kondisi salah satu anak dilaporkan serius setelah menjalani operasi, sementara dua orang dewasa sedang dipersiapkan untuk dipindahkan ke Moskow untuk perawatan lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu (31/8/2024) menyebut serangan Ukraina sebagai tindakan teror yang terencana dengan baik, dan menuduh Ukraina menggunakan bom curah dalam serangan tersebut.

Menurut kementerian, serangan ini juga merusak rumah-rumah dan infrastruktur di wilayah tersebut, dengan peluncur roket ganda yang digunakan dilaporkan merupakan buatan Ceko.

Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi bahwa mereka telah membuka kasus pidana terkait insiden ini dan bersumpah untuk menghukum pelaku sesuai hukum.

Rusia mengkritik negara-negara Barat, menuduh mereka menutup mata terhadap “kekejaman berdarah” dan memasok Ukraina dengan senjata mematikan. Kementerian Luar Negeri Rusia menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi terkait untuk mengecam serangan tersebut dan menjauhkan diri dari apa yang mereka sebut sebagai “rezim Kiev dan kurator Baratnya.”

Serangan ini merupakan bagian dari peningkatan ketegangan yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus.” Kedua belah pihak saling menuduh melanggar hukum internasional dan menargetkan warga sipil dalam konflik yang sedang berlangsung ini.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Krisis Politik Memuncak, Yoon Suk Yeol Ditahan Setelah Drama Penangkapan

15 January 2025 - 11:43 WIB

Kebakaran Los Angeles: Korban, Kerugian Ekonomi, dan Kritik terhadap Pemerintah

13 January 2025 - 14:49 WIB

Hasil Pertemuan Prabowo dan PM Jepang, Bantu MBG Hingga Beri Pinjaman

12 January 2025 - 15:18 WIB

Kebakaran Los Angeles Memburuk, Elon Musk dan Donald Trump Tuai Kritik Akibat Sebar Misinformasi

11 January 2025 - 20:55 WIB

Donald Trump dan Rencana Kontroversialnya: Ambisi ‘America First’ di Balik Ancaman Militer

11 January 2025 - 20:54 WIB

Indonesia dan Jepang Jalin Kesepakatan Strategis: Fokus pada Gizi, Energi, dan Keamanan

11 January 2025 - 20:51 WIB

Trending di Ekonomi