Suaraindo.com – Sektor industri pengolahan minyak dan gas di Indonesia dinilai memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menjadikannya kunci dalam proses hilirisasi minyak dan gas. Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, menekankan pentingnya industri kilang dalam mendorong ekonomi Indonesia.
“Industri kilang minyak dan gas telah berperan sebagai katalis dalam pertumbuhan ekonomi, memungkinkan pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan BBM bersubsidi dengan harga yang lebih rendah,” ungkap Komaidi dalam sebuah penelitian yang dirilis ReforMiner Institute pada Jumat, (15/03/2024). Menurut Komaidi, industri ini terintegrasi dengan 93 sektor ekonomi lain yang menyediakan bahan baku dan 183 sektor yang menggunakan produknya.
Dalam analisis pembiayaan Proyek Kilang RDMP Balikpapan milik Pertamina, yang mencapai investasi Rp 45 triliun, ReforMiner menggunakan model analisis input-output (IO) terhadap sektor industri kilang. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap investasi Rp 1 triliun di sektor ini dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi sekitar Rp 9,16 triliun, menunjukkan efek pengganda ekonomi yang besar.
“Jika ada tambahan investasi sebesar Rp 1 triliun pada industri kilang, total manfaat ekonomi yang berpotensi dapat tercipta dalam ekonomi Indonesia adalah sekitar Rp 9,16 triliun,” jelas Komaidi.
Komaidi juga menambahkan bahwa rencana hilirisasi minyak dan gas dari tahun 2025 hingga 2040 di Indonesia diperkirakan akan berdampak positif terhadap ekonomi moneter dan stabilitas nilai tukar rupiah, dengan mengurangi kebutuhan devisa untuk impor BBM. “Pelaksanaan hilirisasi minyak dan gas diproyeksikan akan menghemat penggunaan devisa impor sekitar US$ 73,30 atau setara dengan Rp 1.134 triliun,” tutup Komaidi.