Menu

Mode Gelap
Ekonom: Indonesia Masih Belum Siap Untuk PPN 12% Sepak Terjang Hasto Kristiyanto, Salah Seorang Tersangka Kasus Suap KPU Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi” Ribuan Pegawai Sritex Berencana Akan Demo di Jakarta Buntut Putusan MA Menolak Kasasi PT Sritex Ada Waktu Spesial Untuk Nikmati Hasil Rebusan Daun Salam, Rasakan Manfaatnya

Internasional · 20 Nov 2024 15:48 WIB ·

NATO Gelar Latihan Artileri Terbesar di Arktik Finlandia, Kirim Pesan ke Rusia


 NATO Gelar Latihan Artileri Terbesar di Arktik Finlandia, Kirim Pesan ke Rusia Perbesar

Suaraindo.com – NATO menggelar latihan militer berskala besar di Arktik Finlandia bulan ini, melibatkan 3.600 tentara dari Amerika Serikat, Swedia, Inggris, Prancis, dan anggota NATO lainnya. Latihan ini, bagian dari program Dynamic Front 25, merupakan latihan artileri terbesar yang pernah diadakan NATO di Eropa. Kegiatan serupa juga berlangsung di Estonia, Jerman, Rumania, dan Polandia, dengan total 5.000 personel terlibat.

Di Finlandia, latihan berlangsung di daerah perbukitan Rovajarvi yang bersalju sepanjang November. Kolonel Janne Makitalo, Direktur Latihan Dynamic Front 25 di Finlandia, menyatakan bahwa latihan ini bertujuan meningkatkan interoperabilitas unit artileri aliansi dan mempersiapkan pasukan menghadapi kondisi ekstrem di Arktik.

“Tentu saja ini mengirimkan pesan bahwa kami dapat berlatih bersama dan sedang mengembangkan aset kami,” ujar Makitalo, Rabu (20/11/2024). Ia menekankan bahwa artileri tetap menjadi elemen kunci di medan perang, sebagaimana dibuktikan dalam konflik di Ukraina.

Makitalo juga menepis anggapan bahwa NATO sedang memprovokasi Rusia melalui unjuk kekuatan militer. “Ini bukan semacam unjuk kekuatan,” tegasnya.

Namun, Joel Linnainmaki, seorang peneliti di Institut Urusan Internasional Finlandia, mengatakan bahwa latihan ini jelas merupakan pesan untuk Rusia. “Latihan NATO ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa aliansi itu bersatu dan mampu membela anggotanya,” ujarnya.

Latihan ini dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat akibat perang Rusia-Ukraina. Ukraina baru-baru ini menggunakan sistem rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang fasilitas militer Rusia di wilayah Bryansk. Rusia menuduh langkah ini sebagai upaya Barat untuk meningkatkan konflik, dengan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menyebut penggunaan rudal tersebut sebagai “sinyal peningkatan perang.”

Sementara itu, anggota parlemen Rusia Maria Butina mengkritik pemerintahan AS yang dinilainya berisiko memicu Perang Dunia Ketiga. “Mereka benar-benar mempertaruhkan dimulainya Perang Dunia Ketiga yang tidak menguntungkan siapa pun,” ujarnya.

Latihan dan situasi di wilayah tersebut menggarisbawahi ketegangan geopolitik yang semakin mendalam antara NATO dan Rusia, memperkuat spekulasi tentang potensi konflik yang lebih luas.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi”

26 December 2024 - 09:15 WIB

Kemenangan HTS di Suriah Titik Tolak Lahirnya Kemanusiaan di Timur Tengah atau Ancaman Baru Dunia

24 December 2024 - 09:13 WIB

Dubes Turki Hingga Mayor Teddy Klarifikasi Terkait Dugaan Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8

24 December 2024 - 08:34 WIB

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis, Didukung Penurunan Inflasi AS

23 December 2024 - 12:49 WIB

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Trending di Hukum