Menu

Mode Gelap
Ekonom: Indonesia Masih Belum Siap Untuk PPN 12% Sepak Terjang Hasto Kristiyanto, Salah Seorang Tersangka Kasus Suap KPU Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi” Ribuan Pegawai Sritex Berencana Akan Demo di Jakarta Buntut Putusan MA Menolak Kasasi PT Sritex Ada Waktu Spesial Untuk Nikmati Hasil Rebusan Daun Salam, Rasakan Manfaatnya

Internasional · 2 May 2024 15:05 WIB ·

Joe Biden: Sekutu AS, Jepang, sedang menghadapi tantangan ekonomi karena fenomena Xenophobia


 Joe Biden: Sekutu AS, Jepang, sedang menghadapi tantangan ekonomi karena fenomena Xenophobia Perbesar

Suaraindo.com – Presiden AS, Joe Biden, menanggapi situasi ekonomi Jepang dan sekutu-sekutu lainnya, yang menyoroti xenofobia sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Dalam sebuah acara penggalangan dana di Washington sekaligus memperingati ”Asian American, Native Hawaiian and Pacific Islander Heritage Month”, Biden menegaskan bahwa perekonomian Amerika Serikat telah berkembang sebagian karena kebijakan imigrasi yang inklusif.

Biden mengaitkan kesulitan ekonomi Jepang dengan pandangan xenofobia terhadap imigran. Dia menyatakan bahwa Jepang, bersama dengan Tiongkok dan Rusia, telah menghadapi tantangan ekonomi karena penolakan terhadap imigrasi.

Meskipun Jepang adalah sekutu lama AS di Asia-Pasifik, Biden menyoroti hambatan-hambatan yang dihadapi Jepang dalam menarik pekerja asing karena UU imigrasi yang ketat.
Peringatan Biden tentang xenofobia di Jepang terjadi dalam konteks permasalahan demografi negara tersebut, termasuk penuaan populasi.

Meskipun Jepang telah berusaha meningkatkan jumlah pekerja asing, hambatan-hambatan seperti UU imigrasi yang ketat telah mempersulit upaya tersebut. Upaya untuk mereformasi UU imigrasi telah dilakukan, termasuk pengesahan UU baru yang meningkatkan batasan jumlah pekerja asing terampil.

Para analis juga menyoroti perlunya Jepang untuk menangani lemahnya yen dalam persaingan global untuk menarik pekerja asing.

Jepang diperkirakan akan membutuhkan jutaan pekerja asing dalam beberapa dekade mendatang untuk menjaga pertumbuhan ekonominya. Masalah kekurangan tenaga kerja, terutama dalam sektor-sektor seperti pertanian dan manufaktur, telah menjadi fokus utama pemerintah Jepang.

Dengan demikian, pernyataan Biden mencerminkan keprihatinan terhadap dampak xenofobia terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang dan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik.

Meskipun belum ada tanggapan langsung dari pemerintah Jepang, isu-isu tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi negara tersebut dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi”

26 December 2024 - 09:15 WIB

Kemenangan HTS di Suriah Titik Tolak Lahirnya Kemanusiaan di Timur Tengah atau Ancaman Baru Dunia

24 December 2024 - 09:13 WIB

Dubes Turki Hingga Mayor Teddy Klarifikasi Terkait Dugaan Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8

24 December 2024 - 08:34 WIB

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis, Didukung Penurunan Inflasi AS

23 December 2024 - 12:49 WIB

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Trending di Hukum