Menu

Mode Gelap
Ekonom: Indonesia Masih Belum Siap Untuk PPN 12% Sepak Terjang Hasto Kristiyanto, Salah Seorang Tersangka Kasus Suap KPU Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi” Ribuan Pegawai Sritex Berencana Akan Demo di Jakarta Buntut Putusan MA Menolak Kasasi PT Sritex Ada Waktu Spesial Untuk Nikmati Hasil Rebusan Daun Salam, Rasakan Manfaatnya

Internasional · 9 May 2024 21:20 WIB ·

Imbas Serang Rafah, Biden Murka ke Israel


 Imbas Serang Rafah, Biden Murka ke Israel Perbesar

Suaraindo.com – Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan penghentian pengiriman senjata ke Israel, menyusul keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk memperluas operasi militer di Gaza, khususnya ke Rafah. Biden menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Netanyahu yang menggunakan senjata dari AS untuk menyerang daerah berpenduduk di Gaza.

“Saya telah menyatakan secara jelas bahwa jika mereka pergi ke Rafah, saya tidak akan lagi memasok senjata yang digunakan untuk menyerang,” ucap Biden seperti dilaporkan CNN pada Kamis (9/5/2024).

Presiden AS juga menyampaikan keprihatinannya atas penggunaan bom dan senjata yang menyebabkan korban sipil di Gaza. “Warga sipil telah tewas di Gaza sebagai konsekuensi dari bom-bom itu dan cara-cara lain yang mereka lakukan di pusat-pusat populasi,” ungkap Biden, menegaskan bahwa senjata AS telah digunakan dalam serangan tersebut.

Namun, Biden menegaskan bahwa kebijakan ini tidak berarti AS akan berhenti mendukung keamanan Israel. Ia berjanji bahwa AS tetap akan mendukung sistem pertahanan Israel, seperti Iron Dome, dan kemampuannya untuk menanggapi ancaman eksternal. “Kami akan terus memastikan Israel aman dalam hal sistem keamanan Iron Dome dan kemampuan mereka untuk menanggapi serangan dari luar, dari wilayah Timur Tengah baru-baru ini,” katanya.

“Tapi itu (invasi ke Rafah), itu salah. Kami tidak akan melakukannya – kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri,” tegas Biden.

Pentagon juga menyatakan bahwa penghentian pengiriman “amunisi muatan tinggi” ke Israel disebabkan oleh kekhawatiran atas potensi operasi militer di Rafah yang tidak memperhitungkan perlindungan terhadap warga sipil. Pemerintah AS sedang mengkaji ulang potensi penjualan atau transfer amunisi lainnya.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi”

26 December 2024 - 09:15 WIB

Kemenangan HTS di Suriah Titik Tolak Lahirnya Kemanusiaan di Timur Tengah atau Ancaman Baru Dunia

24 December 2024 - 09:13 WIB

Dubes Turki Hingga Mayor Teddy Klarifikasi Terkait Dugaan Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8

24 December 2024 - 08:34 WIB

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis, Didukung Penurunan Inflasi AS

23 December 2024 - 12:49 WIB

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Trending di Hukum