Menu

Mode Gelap
Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK, Tegaskan Sikap Taat Hukum Jepang Setujui Anggaran Rekor Rp 11.910 Triliun: Fokus pada Kesejahteraan dan Pertahanan Pasokan Listrik Jawa-Bali Aman saat Nataru, Cadangan Capai 40% Ekonom: Indonesia Masih Belum Siap Untuk PPN 12% Sepak Terjang Hasto Kristiyanto, Salah Seorang Tersangka Kasus Suap KPU

Olahraga · 21 Oct 2024 14:12 WIB ·

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Ambil Sertifikasi Pelatih, Fokus Pikirkan Masa Depan


 Atlet Angkat Besi Eko Yuli Ambil Sertifikasi Pelatih, Fokus Pikirkan  Masa Depan Perbesar

Suaraindo.com – Atlet angkat besi peraih empat medali Olimpiade 2008-2020, Eko Yuli Irawan mengambil sertifikasi kepelatihan level 1 internasional. Hal ini dikarenakan bahwa tidak selamanya dirinya bisa menjadi Atlet karena berbagai faktor. Adapun pelatihannya dilaksanakan pada 7-15 Oktober lalu di Yogyakarta.

“Kemarin saya ikut sertifikasi kepelatihan level 1 internasionalnya. Ya, sebagai ancar-ancar saja dulu karena kalau sekarang saya masih mau coba terus menjadi atlet,” ungkap Eko sebagaimana dikutip dari detikSport.

Namun, Eko Yuli Irawan tetap bertekad bertanding hingga Asian Games 2026. Bahkan kalau bisa ikut kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028. Tapi dengan catatan kelas yang dipertandingkan yaitu 67kg.

“Karena kalau untuk SEA Games dan Asian Games pasti kan full team dan tidak ada kualifikasi. Selain itu, rata-rata kelasnya dipertandingkan semua. Jadi saya mau coba kelas 67kg tanpa diet selama 4 tahun bagaimana,” katanya.

Eko lebih senang berada di kelas 67kg karena telah berhasil di beberapa kejuaraan, Eko sukses menempati dua besar. Sebagai contoh, IWF Grand Prix I dia membukukan angkatan total 321kg (145kg snatch dan 176kg clean and jerk).

Kemudian di 2023 IWF World Championships, dia berhasil menempati peringkat kedua dengan total angkatan yang sama yaitu 321 kg (146kg snatch dan 175kg clean and jerk).

“Nah, ini kalau saya bisa tahan di 67kg selama empat tahun kira-kira bisa jadi 185kg enggak ya? Angkatan snatch bisa tembus 150kg enggak ya? Jadi itu masih dicoba. Karena momen saya di Paris itu seharusnya 67kg, cuma karena enggak ada kelasnya jadinya saya ambil kelas 61kg. Mau tak mau. Dan sekarang saya masih coba sampai Asian Games 2026 dulu.”

“Nah, kemarin saya ikut sertifikasi pelatih itu seandainya tahun 2026, ‘Aduk kayaknya sudah mentok tak bisa ditingkatkan lagi angkatannya, mungkin cederanya ya umpama kambuhan, enggak bisa sembuh, ya sudah kalau mau putus atau setop (jadi atlet) sudah ada sertifikat jadi pelatih,” jelas Eko.

Disamping itu, jelas Eko, sertifikasi pelatihan level 1 internasional ini berlaku untuk membawa atlet level junior saja. Sementara jika ingin menjadi pelatih senior SEA Games, Asian Games, Olimpiade, dan Kejuaraan Dunia, syaratnya adalah harus mengambil sertifikasi kepelatihan level 2 internasional.

“Nah, ini saya kemungkinan dua tahun lagi menjadi atlet oke lah saya tunggu dulu. Kemungkinan tahun depan atau kapan ada level duanya saya coba lagi. Kalaupun diburu-buru sekarang kan belum terpakai juga. Tapi minimal punya dulu sertifikasi kepelatihan level 1 internasionalnya,” tambah Eko Yuli.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ketum PSSI Janji Lakukan Evaluasi Usai Timnas Gagal ke Semifinal

22 December 2024 - 10:46 WIB

Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024 usai Takluk 0-1 dari Filipina

22 December 2024 - 10:34 WIB

Kalah Tipis dari Vietnam, Erick Thohir Sebut Timnas Muda Tunjukkan Perkembangan Positif

17 December 2024 - 14:25 WIB

Kalahkan Kamboja dan Tim Putri Indonesia Juara Piala AFF 2024

6 December 2024 - 11:26 WIB

Tiket Pertandingan Timnas Indonesia di AFF 2024 Dijual, Mulai Rp125.000

4 December 2024 - 10:54 WIB

Hendra Setiawan Umumkan Pensiun di Indonesia Masters 2025

4 December 2024 - 10:52 WIB

Trending di Nasional