Suaraindo.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mencanangkan proyek pembangunan MRT Lintas Timur-Barat Fase 1 Tahap 1, yang akan menghubungkan Tomang hingga Medan Satria sepanjang 24,5 km di wilayah Jakarta. Proyek ini akan dilaksanakan secara paralel tanpa menunggu penyelesaian jalur MRT Fase 2 Utara-Selatan yang menghubungkan Bundaran HI dengan Kota Tua.
“Kita ingin memperluas, memperlebar jangkauan pembangunan sehingga pada hari ini Mode MRT akan kita bangun lagi untuk MRT lintas Timur – Barat Fase 1,” ujar Jokowi dalam sambutannya di Stasiun bawah tanah MRT M.H Thamrin, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Jokowi menekankan bahwa pembangunan ini akan mendukung Jakarta sebagai kota global dan aglomerasi, serta mengubah wajah transportasi di Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan. Hingga saat ini, MRT Jakarta telah melayani 120 juta penumpang, yang merupakan kontribusi signifikan terhadap perbaikan transportasi umum.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, menambahkan bahwa pembangunan MRT Lintas Timur-Barat ini tidak akan menunggu penyelesaian lintas Utara-Selatan tahap 2 dari Bundaran HI hingga Kota Tua, yang ditargetkan selesai pada 2027. Namun, ia belum mengungkapkan kapan pembangunan fisik jalur ini akan dimulai, meskipun persiapan seperti penebangan pohon, pemindahan utilitas, dan pembebasan lahan sudah mulai dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Proyek MRT Lintas Timur-Barat Fase 1 Tahap 1 ini akan melalui sejumlah stasiun penting, mulai dari Tomang, Grogol, hingga Medan Satria. Secara keseluruhan, koridor lintas Timur-Barat ini akan membentang dari Balaraja di Banten hingga Cikarang di Jawa Barat, dengan total panjang 87 km. Pembiayaan proyek ini didukung oleh pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Asian Development Bank (ADB) sebesar 140,699 miliar yen atau setara Rp14,5 triliun.