Suaraindo.com – Kelompok Houthi merilis rekaman video pada Kamis (29/8/2024) yang menunjukkan anggotanya menduduki kapal tanker minyak dan meledakkan kapal.
Video tersebut menampilkan rekaman drone bagian luar kapal dan panduan kokpitnya yang selanjutnya menampilkan seorang pejuang memegang senjata otomatis di atas kapal. Video tersebut diakhiri dengan serangkaian ledakan di permukaan kapal tanker.
Serangan oleh Kelompok Houthi tersebut mengakibatkan terbakarnya Kapal Minyak Sounion selama berhari-hari sejak 23 Agustus 2024.
“Dua tim dari angkatan laut Houthi melakukan pembobolan,” kata pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Huthi, dalam pidato yang disiarkan televisi, Kamis (29/8/2024).
Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Saree menjelaskan bahwa alasan dilakukan penyerangan dikarenakan Kapal Minyak Sounion melanggar keputusan Houthi tentang larangan kapal tersebut menuju pelabuhan Israel melalui Laut Merah sesuai yang diberitakan Erem News.
Kejadian itu menimbulkan kekhawatiran bahwa tumpahan minyak dapat menyebabkan bencana lingkungan dan menimbulkan risiko navigasi mengingat kapal Yunani tersebut membawa hampir satu juta barel mintak mentah.
Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan agar Houthi menghentikan serangan kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.