Menu

Mode Gelap
Ekonom: Indonesia Masih Belum Siap Untuk PPN 12% Sepak Terjang Hasto Kristiyanto, Salah Seorang Tersangka Kasus Suap KPU Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi” Ribuan Pegawai Sritex Berencana Akan Demo di Jakarta Buntut Putusan MA Menolak Kasasi PT Sritex Ada Waktu Spesial Untuk Nikmati Hasil Rebusan Daun Salam, Rasakan Manfaatnya

Internasional · 7 Aug 2024 13:12 WIB ·

Hamas Tunjuk Yahya “Sang Mimpi Buruk Israel” Pengganti Ismail Haniyeh


 Hamas Tunjuk Yahya “Sang Mimpi Buruk Israel” Pengganti Ismail Haniyeh Perbesar

Suaraindo.com – Hamas mengangkat Yahya Sanwar sebagai kepala kantor politiknya. Sinwar menggantikan mendiang Ismail Haniyeh yang meninggal pekan lalu di Teheran. Sinwar juga diduga sebagai arsitek dari operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang kemudian menyulut perang di Gaza yang hingga kini masih berlangsung. Israel pun telah menegaskan Sinwar sebagai tokoh Hamas yang paling dicari untuk dibunuh lewat agresi di Gaza.

Yahya Sinwar adalah seorang pemimpin politik dan militer Palestina terkemuka, yang dikenal karena perannya sebagai tokoh senior di Hamas. Lahir pada tahun 1962 di Khan Younis, sebuah kota di Jalur Gaza, Sinwar telah menjadi pemain kunci dalam gerakan perlawanan Palestina dan memegang berbagai posisi penting di Hamas.

Ia awalnya mendapat pengakuan sebagai pemimpin sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam dan dipenjara oleh Israel pada awal 1980-an dan menghabiskan lebih dari 20 tahun di penjara Israel sebelum dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada tahun 2011. Setelah dibebaskan, ia muncul sebagai tokoh utama dalam kepemimpinan Hamas.

Pada tahun 2017, Sinwar terpilih sebagai pemimpin Hamas di Jalur Gaza, menggantikan Ismail Haniyeh. Masa jabatannya ditandai oleh ketegangan dan konflik yang sedang berlangsung dengan Israel, serta upaya untuk mengonsolidasikan kendali Hamas atas Gaza dan mengatasi tantangan internal. Sinwar sering dipandang sebagai garis keras dan telah terlibat dalam pembentukan strategi dan kebijakan Hamas, termasuk pendiriannya mengenai negosiasi dengan Israel dan pendekatannya terhadap persatuan politik Palestina.

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi”

26 December 2024 - 09:15 WIB

Kemenangan HTS di Suriah Titik Tolak Lahirnya Kemanusiaan di Timur Tengah atau Ancaman Baru Dunia

24 December 2024 - 09:13 WIB

Dubes Turki Hingga Mayor Teddy Klarifikasi Terkait Dugaan Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8

24 December 2024 - 08:34 WIB

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis, Didukung Penurunan Inflasi AS

23 December 2024 - 12:49 WIB

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Trending di Hukum