Suaraindo.com – Pasukan Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan setelah tentara Korea Utara secara tidak sengaja melintasi perbatasan bersama. Militer Seoul melaporkan kejadian ini di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea akibat serangkaian tindakan balasan antara kedua negara. Insiden ini terjadi setelah Korea Selatan menerima balon-balon berisi sampah dari Korea Utara dan melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras suara di perbatasan.
Dalam konferensi pers pada hari Selasa, militer Korea Selatan meremehkan pentingnya insiden tembakan peringatan tersebut. Mereka menjelaskan bahwa tentara Korea Utara segera mundur dan tidak menunjukkan niat menyerang. Kolonel Lee Sung-jun, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, menekankan bahwa tidak ada gerakan mencurigakan selain mundurnya tentara Korea Utara setelah tembakan peringatan.
Laporan mengenai insiden ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan setelah peluncuran balon-balon sampah dari Korea Utara ke Korea Selatan. Pemerintah Seoul juga melanjutkan siaran propaganda yang memicu peringatan dari Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Kim Yo Jong memperingatkan bahwa siaran tersebut bisa memicu tindakan balasan yang tidak ditentukan dari Korea Utara.
Insiden pada hari Minggu ini menandai kejadian pertama baku tembak di Zona Demiliterisasi (DMZ) sejak tahun 2020. Militer Korea Selatan melaporkan bahwa sekitar 20 tentara Korea Utara terlibat dalam insiden ini, namun mereka tidak dapat memastikan berapa banyak yang benar-benar melintasi Garis Demarkasi Militer (MDL). Tembakan peringatan dari pasukan Korea Selatan tidak melintasi MDL ke sisi DMZ Korea Utara. Kawasan DMZ yang penuh dengan hutan dan ranjau darat membuat penanda MDL sulit terlihat tanpa jalur yang jelas.