Menu

Mode Gelap
Ekonom: Indonesia Masih Belum Siap Untuk PPN 12% Sepak Terjang Hasto Kristiyanto, Salah Seorang Tersangka Kasus Suap KPU Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi” Ribuan Pegawai Sritex Berencana Akan Demo di Jakarta Buntut Putusan MA Menolak Kasasi PT Sritex Ada Waktu Spesial Untuk Nikmati Hasil Rebusan Daun Salam, Rasakan Manfaatnya

Internasional · 8 May 2024 15:23 WIB ·

Israel Serang Rafah, Indonesia : Puncak Kejahatan Kemanusiaan


 Israel Serang Rafah, Indonesia : Puncak Kejahatan Kemanusiaan Perbesar

Suaraindo.com – Pemerintah Indonesia mengecam tindakan militer Israel yang menyerang Kota Rafah di Gaza, melalui pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Indonesia. “Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza serta penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina,” demikian dikatakan oleh Kemenlu pada media sosial X pada Rabu (8/5/2024).

Menurut Kemenlu, tindakan tersebut termasuk upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. “Setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan terhadap kemanusiaan,” lanjut pernyataan tersebut.

Dalam responsnya, Indonesia juga menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza dan penghapusan semua hambatan terhadap penyaluran bantuan kemanusiaan. Mereka meminta komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera bertindak menghentikan kekerasan dan mencegah bencana kemanusiaan lebih lanjut.

Sebelumnya, pada Senin (6/5/2024), Israel melancarkan serangan udara di Rafah, bagian selatan Gaza, tempat yang menjadi perlindungan bagi jutaan pengungsi Palestina. Israel sebelumnya telah menginstruksikan warga untuk berpindah ke “zona kemanusiaan yang diperluas” melalui pesan singkat, telepon, dan selebaran dalam bahasa Arab.

Tindakan ini dikecam oleh seorang pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, yang menyatakan bahwa tindakan ini adalah “eskalasi berbahaya” yang akan menimbulkan konsekuensi serius. “Pemerintah AS, bersama dengan penjajah, memikul tanggung jawab atas terorisme ini,” ujarnya kepada Reuters.

Militer Israel menjelaskan bahwa mereka telah mendesak penduduk Rafah untuk mengungsi sebagai bagian dari operasi yang memiliki “ruang lingkup terbatas,” tanpa menjelaskan lebih lanjut alasan atau rencana ofensif selanjutnya.

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi”

26 December 2024 - 09:15 WIB

Kemenangan HTS di Suriah Titik Tolak Lahirnya Kemanusiaan di Timur Tengah atau Ancaman Baru Dunia

24 December 2024 - 09:13 WIB

Dubes Turki Hingga Mayor Teddy Klarifikasi Terkait Dugaan Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8

24 December 2024 - 08:34 WIB

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis, Didukung Penurunan Inflasi AS

23 December 2024 - 12:49 WIB

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Trending di Hukum