Menu

Mode Gelap
Ekonom: Indonesia Masih Belum Siap Untuk PPN 12% Sepak Terjang Hasto Kristiyanto, Salah Seorang Tersangka Kasus Suap KPU Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi” Ribuan Pegawai Sritex Berencana Akan Demo di Jakarta Buntut Putusan MA Menolak Kasasi PT Sritex Ada Waktu Spesial Untuk Nikmati Hasil Rebusan Daun Salam, Rasakan Manfaatnya

Internasional · 3 May 2024 22:29 WIB ·

Hamas Bersedia Beralih Menjadi Partai Politik dan Mengusulkan Solusi Dua Negara


 Hamas Bersedia Beralih Menjadi Partai Politik dan Mengusulkan Solusi Dua Negara Perbesar

Suaraindo.com – Khalil al-Hayya, pejabat senior Hamas, menyatakan bahwa kelompoknya bersedia meletakkan senjata dan bertransformasi menjadi partai politik sebagai bagian dari solusi dua negara dengan Israel, dengan syarat Palestina menjadi negara merdeka dengan perbatasan sebelum 1967.

Dalam wawancara baru-baru ini, al-Hayya menyampaikan bahwa Hamas siap menerima gencatan senjata dengan Israel selama lima tahun atau lebih sebagai langkah awal. “Jika Palestina dapat menjadi negara merdeka, maka kami akan beralih fungsi menjadi partai politik,” katanya, menandakan perubahan besar dalam pendekatan kelompok ini.

Menurut al-Hayya, konversi Hamas menjadi partai politik hanya akan terjadi jika ada kesepakatan untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan kebijakan pengembalian pengungsi Palestina sesuai dengan resolusi internasional.

Pernyataan ini dianggap sebagai langkah signifikan dari Hamas, yang selama ini dikenal sebagai kelompok militan dengan agenda pembebasan Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania. Namun, skeptisisme tetap ada terutama dari Israel, yang memiliki kebijakan tegas untuk tidak berunding mengenai pembentukan negara Palestina dan telah menetapkan misi untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas di Gaza.

Ophir Falk, penasihat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Israel, menolak mengomentari secara langsung tetapi mengingatkan bahwa Hamas telah melanggar gencatan senjata sebelumnya. “Misi kami adalah untuk memastikan bahwa Hamas tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” ujar Falk.

Di tengah ketegangan yang berlanjut, komunitas internasional tetap waspada terhadap dinamika yang berubah ini dan pengaruhnya terhadap prospek perdamaian jangka panjang di kawasan.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serangan Rusia ke Ukraina, “Sebuah Tindakan Tidak Manusiawi”

26 December 2024 - 09:15 WIB

Kemenangan HTS di Suriah Titik Tolak Lahirnya Kemanusiaan di Timur Tengah atau Ancaman Baru Dunia

24 December 2024 - 09:13 WIB

Dubes Turki Hingga Mayor Teddy Klarifikasi Terkait Dugaan Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8

24 December 2024 - 08:34 WIB

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tipis, Didukung Penurunan Inflasi AS

23 December 2024 - 12:49 WIB

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Trending di Hukum