Menu

Mode Gelap
Hari Desa Nasional: Momentum Membangun Swasembada Pangan dan Kemandirian Desa Integrasi Data Sosial-Ekonomi: Langkah Menuju Transparansi dan Efisiensi Penyaluran Bansos Krisis Politik Memuncak, Yoon Suk Yeol Ditahan Setelah Drama Penangkapan Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama

Internasional · 5 May 2024 21:40 WIB ·

Tanpa Kompromi, Turki Putuskan Hubungan Dengan Israel


 Tanpa Kompromi, Turki Putuskan Hubungan Dengan Israel Perbesar

Suaraindo.com – Turki telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel, mengumumkan akan melanjutkan hanya jika tercapai “gencatan senjata permanen” di Gaza. Keputusan ini diambil pada Jumat (3/5/2024) sebagai bagian dari sanksi internasional yang bertujuan mengakhiri konflik di wilayah tersebut, menurut laporan New York Times.

Sebelumnya, Turki juga telah menghentikan perdagangan sebagai respons terhadap kekurangan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Di tengah ketegangan ini, Israel mengindikasikan persiapan untuk serangan lebih lanjut di kota Rafah, Gaza, yang menurut PBB bisa berakibat fatal. Menteri Perdagangan Turki, Omer Bolat, mengkritik keras tindakan Israel yang dianggap tanpa kompromi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam sebuah pertemuan bisnis pada hari yang sama, menyatakan bahwa Turki akan mendukung yang tertindas meskipun mungkin ada reaksi dari Barat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, melalui media sosial mengecam tindakan Erdogan, menyebutnya sebagai perilaku diktatorial yang merugikan rakyat dan pengusaha Turki serta melanggar perjanjian perdagangan.

Erdogan juga telah mengecam tindakan militer Israel di Gaza dan mendukung Hamas, bertemu dengan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada April. “Israel akan menanggung konsekuensi dari tindakan kejamnya terhadap warga Palestina,” ucap Erdogan.

Dampak internasional dari tindakan militer Israel di Gaza meningkat, dengan beberapa negara menurunkan atau memutus hubungan diplomatik, termasuk Kolombia, Bolivia, dan Belize.

Negara-negara Arab seperti Yordania dan Bahrain pun menarik duta besarnya, menanggapi kemarahan publik atas konflik yang berkepanjangan.

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Krisis Politik Memuncak, Yoon Suk Yeol Ditahan Setelah Drama Penangkapan

15 January 2025 - 11:43 WIB

Kebakaran Los Angeles: Korban, Kerugian Ekonomi, dan Kritik terhadap Pemerintah

13 January 2025 - 14:49 WIB

Hasil Pertemuan Prabowo dan PM Jepang, Bantu MBG Hingga Beri Pinjaman

12 January 2025 - 15:18 WIB

Kebakaran Los Angeles Memburuk, Elon Musk dan Donald Trump Tuai Kritik Akibat Sebar Misinformasi

11 January 2025 - 20:55 WIB

Donald Trump dan Rencana Kontroversialnya: Ambisi ‘America First’ di Balik Ancaman Militer

11 January 2025 - 20:54 WIB

Indonesia dan Jepang Jalin Kesepakatan Strategis: Fokus pada Gizi, Energi, dan Keamanan

11 January 2025 - 20:51 WIB

Trending di Ekonomi