Suaraindo.com — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah memastikan kesiapan penuh dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025 di Arab Saudi. Semua aspek layanan, mulai dari konsumsi, transportasi, akomodasi, hingga layanan puncak ibadah di Masyair Muqaddasah, telah dipersiapkan dengan cermat dan teliti untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran bagi jemaah haji Indonesia.
Salah satu fokus utama Kemenag adalah memastikan jemaah haji mendapatkan layanan konsumsi yang baik. Kemenag telah bekerja sama dengan 55 perusahaan katering yang akan menyediakan total 127 kali makan untuk jemaah selama berada di Makkah dan Madinah. Selama berada di Makkah, jemaah akan mendapatkan 84 kali makan, sedangkan selama berada di Madinah, 27 kali makan akan disiapkan. Pada puncak ibadah haji di Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina), jemaah juga akan disediakan 15 kali makan.
Yang menarik, Kemenag telah memastikan bahwa sebagian besar kebutuhan bumbu untuk konsumsi jemaah akan dipenuhi dengan produk dalam negeri. Dari total 611 ton bumbu yang diperlukan, sebanyak 475 ton akan dipasok dari Indonesia, memberikan dukungan terhadap produk lokal.
Untuk transportasi, Kemenag telah menyiapkan berbagai layanan penting untuk mendukung mobilitas jemaah. Layanan transportasi yang disediakan meliputi bus antar kota perhajian, bus shalawat yang mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, serta transportasi saat puncak ibadah di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina). Layanan transportasi antar kota meliputi rute Madinah-Makkah, Makkah-Jeddah, dan Jeddah-Makkah.
Kemenag juga memastikan kenyamanan jemaah dengan menyiapkan 300 hotel di Makkah dan Madinah. Di Makkah, 205 hotel telah disiapkan dengan jarak maksimal 4,5 km dari Masjidil Haram, sedangkan di Madinah, 95 hotel berada di wilayah Markaziyah yang memudahkan akses ke Masjid Nabawi. Penyediaan akomodasi ini dipastikan memenuhi standar kelayakan, kesehatan, dan kenyamanan.
Pada puncak ibadah haji yang berlangsung dari 8 hingga 13 Zulhijjah, Kemenag untuk pertama kalinya bekerja sama dengan 8 perusahaan penyedia layanan. Transformasi ini menggantikan sistem sebelumnya yang mengandalkan yayasan berbasis geografis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji Indonesia, dengan proses yang lebih profesional dan efisien.
Untuk mengantisipasi kemacetan di Makkah selama puncak haji, Kemenag telah menyiapkan 2,4 juta paket makanan siap saji, seperti rendang dan opor, yang diproduksi di dalam negeri. Makanan ini akan didistribusikan lebih awal, memastikan jemaah dapat menikmati makanan hangat meskipun ada kendala transportasi.
Dengan segala persiapan yang matang, Kemenag berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada 221.000 jemaah haji Indonesia pada musim haji 2025. Semangat untuk memberikan layanan yang terjangkau namun tetap berkualitas ini menjadi prioritas, guna menjaga kepuasan dan kenyamanan jemaah haji Indonesia selama di Tanah Suci.
