Suaraindo.com – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyambut positif keputusan Fitch Ratings yang kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level ‘BBB’ dengan outlook stabil. Penegasan peringkat ini dinilai mencerminkan kepercayaan global terhadap ketahanan ekonomi Indonesia dan stabilitas sektor keuangan yang tetap terjaga.
“Penegasan peringkat kredit Indonesia mencerminkan keyakinan global terhadap ketahanan ekonomi dan stabilitas sektor keuangan yang didukung oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi kebijakan yang kuat antara Pemerintah, OJK, dan para pemangku kepentingan terkait,” ujar Mahendra dalam keterangan resmi, Kamis (13/3).
Mahendra menegaskan bahwa OJK terus berkomitmen memperkuat stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) yang inklusif guna mendukung program prioritas pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, OJK telah merancang empat program prioritas 2025, yaitu:
1. Penguatan Kapasitas dan Pengawasan SJK guna menjaga ketahanan sektor keuangan.
2. Optimalisasi Kontribusi SJK untuk mendukung pencapaian target program prioritas Pemerintah.
3. Pengembangan SJK yang Inklusif dan Berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata.
4. Peningkatan Penegakan Integritas dan Perlindungan Konsumen guna meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap industri keuangan.
Sebagai bagian dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), OJK juga akan terus memperkuat sinergi kebijakan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah akan terus diintensifkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan program Asta Cita.
Fitch Ratings dalam laporannya menyebutkan, peringkat stabil Indonesia mencerminkan optimisme terhadap fundamental ekonomi yang solid, khususnya prospek pertumbuhan jangka menengah yang tetap kuat serta pengelolaan fiskal yang terjaga.
Fitch memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,0 persen pada 2025, didorong oleh tingginya permintaan domestik, peningkatan belanja publik untuk proyek bantuan sosial dan infrastruktur, serta investasi swasta yang tetap positif seiring berkurangnya ketidakpastian pasca pemilu 2024. Selain itu, kebijakan hilirisasi yang berkelanjutan diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dengan sinergi kebijakan yang kuat dan komitmen terhadap stabilitas sektor keuangan, OJK optimistis Indonesia mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah tantangan global.