Menu

Mode Gelap
Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025 Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

Nasional · 20 Mar 2024 04:57 WIB ·

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharapkan agar perbedaan awal Ramadhan 1445 Hijriah tidak menghasilkan konflik yang berlarut-larut


 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharapkan agar perbedaan awal Ramadhan 1445 Hijriah tidak menghasilkan konflik yang berlarut-larut Perbesar

Suaraindo.com – MUI menyerukan kepada masyarakat agar tidak bereaksi dengan marah ketika terjadi perbedaan awal Ramadhan hingga awal Syawal.

“Sangatlah penting untuk tidak bersitegang. Kita tidak ingin situasi di mana orang-orang Muslim melakukan puasa lebih awal, dan yang lain menanyakan mengapa ada perbedaan waktu pelaksanaannya. Itu tidak produktif,” ujar Sudarmoto, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional, di kantor MUI, Jakarta, pada hari Minggu, 10 Maret 2024.

Dia menjelaskan bahwa perbedaan dalam menentukan hari pertama puasa sebenarnya merupakan hal yang hampir terjadi setiap tahun.

Karenanya, dia mengajak masyarakat untuk saling menghargai satu sama lain.

“Kita telah mengalami variasi seperti ini sebelumnya, di mana tanggal 1 Ramadhan berbeda, tetapi ternyata tanggal 1 Syawal bisa sama. Mari biarkan begitu, yang terpenting adalah tidak ada konflik. Mari kita menghormati satu sama lain,” tambahnya.

Sebagai informasi, Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan bahwa awal Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

Penetapan awal Ramadhan 1445 H oleh pemerintah didasarkan pada hasil Sidang Isbat yang diadakan pada hari Ahad, 10 Maret 2024.

Sidang Isbat tersebut diadakan di Auditorium H.M Rasjidi Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. “Secara musyawarah, Sidang Isbat menetapkan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024,” kata Yaqut di Kemenag, pada hari Minggu, 10 Maret 2024. Sidang Isbat tahun 2024 ini melibatkan beberapa tokoh, termasuk Ketua Komisi 8 DPR RI, perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia, dan lainnya.

Sementara itu, proses Sidang Isbat tahun ini dilakukan melalui tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab oleh Tim Hisab dan Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB. Kedua, sidang isbat penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah yang dilaksanakan secara tertutup setelah salat Magrib. Selain data hisab, sidang isbat juga mempertimbangkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan Tim Kemenag di 134 lokasi di seluruh Indonesia. Ketiga, konferensi pers hasil sidang Isbat penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag RI.

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia

21 December 2024 - 12:32 WIB

Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025

21 December 2024 - 12:28 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

21 December 2024 - 12:17 WIB

Jelaskan Maksud Pernyataan Presiden Prabowo Maafkan Koruptor asal Kembalikan Uang Negara, Yusril: Pemulihan Kerugian Negara

20 December 2024 - 13:15 WIB

Kunjungan Diplomatik Presiden Prabowo di Mesir, Fokus pada Kerja Sama Strategis Multilateral

19 December 2024 - 13:58 WIB

Trending di Internasional