Menu

Mode Gelap
Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025 Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

Nasional · 29 May 2024 22:14 WIB ·

Kementerian ESDM Temukan Gas Oplosan Di Pasaran


 Kementerian ESDM Temukan Gas Oplosan Di Pasaran Perbesar

Suaraindo.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia telah mengidentifikasi indikasi pengoplosan gas LPG non subsidi dengan LPG bersubsidi, terutama di wilayah Jakarta dan Bali. Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Dadan Kusdiana, mengungkapkan temuan tersebut berdasarkan inspeksi mendadak di sejumlah Hotel, restoran, dan kafe (HOREKA) yang dilakukan pada bulan April 2024.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Dadan menyampaikan, “Di DKI, Bogor, Depok, dan Bali kami menemukan harga jual LPG tabung 12 kg dan 50 kg yang jauh di bawah harga LPG 3 kg, sehingga memunculkan indikasi adanya oplosan.”

Contoh konkret dari praktik ini adalah penjualan tabung LPG 50 kg yang diduga dioplos, dijual seharga Rp 600 ribu, padahal harga pasaran yang ditetapkan oleh Pertamina berkisar Rp 900 ribu per tabung. “Misalnya untuk LPG tabung 50 kg harganya Rp 600 ribu, padahal harga dari Pertamina itu kisaran Rp 900 ribu per tabung,” jelas Dadan.

Lebih jauh, Dadan menambahkan bahwa Kementerian ESDM telah berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memastikan penyaluran LPG 3 kg lebih tepat sasaran, serta untuk memberikan keterangan ahli dalam perkara penyalahgunaan penyaluran LPG tersebut. “Koordinasi dengan APH dalam rangka pemberian keterangan ahli atas perkara penyalahgunaan penyaluran LPG tabung 3 kg yang meningkat setiap tahun,” ucapnya.

Dadan juga mengungkapkan bahwa selama periode 2022-2024, telah ditemukan 149 kasus pidana terkait pemindahan isi gas dari tabung LPG 3 kg ke tabung LPG non subsidi, dan 23 kasus pelanggaran administrasi. “Sejak 2022-2024 terdapat 23 kasus pelanggaran administrasi dan 149 kasus pidana berupa pemindahan isi gas dari tabung LPG 3 kg,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia

21 December 2024 - 12:32 WIB

Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025

21 December 2024 - 12:28 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

21 December 2024 - 12:17 WIB

Jelaskan Maksud Pernyataan Presiden Prabowo Maafkan Koruptor asal Kembalikan Uang Negara, Yusril: Pemulihan Kerugian Negara

20 December 2024 - 13:15 WIB

Kunjungan Diplomatik Presiden Prabowo di Mesir, Fokus pada Kerja Sama Strategis Multilateral

19 December 2024 - 13:58 WIB

Trending di Internasional