Suaraindo.com – Presiden Indonesia, Joko Widodo, meresmikan pemugaran empat Bandara yang berada di wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Dalam sebuah siaran yang disampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari Selasa (26/03/2024). Jokowi menyatakan, “Pada siang hari ini saya resmikan rehabilitasi rekonstruksi dan pembangunan Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufri dan Bandara Banggai Laut di Provinsi Sulawesi Tengah dan Bandara Taman Bung Karno dan Bandara Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara.”
Presiden Jokowi juga membagikan pengalamannya tentang pentingnya bandara, terutama setelah Bandara Mutiara SIS Al-Jufri mengalami kerusakan akibat gempa yang mengguncang Palu beberapa tahun yang lalu. Kejadian ini menyoroti bagaimana sebuah bencana alam bisa mempengaruhi distribusi logistik dan mobilitas secara signifikan.
“Saat gempa itu merasakan betapa sangat pentingnya sebuah airport, sebuah bandara, untuk mobilitas seorang penumpang, mobilitas logistik, mobilitas barang, semua menjadi terganggu, sehingga saat itu saya ingat mau mengirim bantuan saja tidak bisa masuk karena bandaranya tidak bisa dipakai,” terang Jokowi.
Saat ini, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri telah berhasil dibangun ulang dengan landasan pacu berukuran 2510 meter x 45 meter. Jokowi memberikan apresiasi terhadap desain arsitektur bandara yang telah direnovasi, menyatakan kekagumannya terhadap perubahan dan keindahan arsitektur interior yang telah diubah sehingga membuatnya tampak lebih menarik dan siap digunakan.
“Kalau tadi saya melihat interior arsitektur di dalam saya kira sudah berubah semua dan semakin cantik, semakin bagus, dan siap untuk kita gunakan,” ujarnya.
Proyek pembangunan dan pemugaran ini mencakup Bandara Banggai Laut dengan anggaran sebesar Rp 276 miliar, Bandara Bolaang Mongondow dengan dana sejumlah Rp 391 miliar, dan Bandara Taman Bung Karno yang membutuhkan anggaran sebesar Rp 599 miliar. Selain itu, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, dibangun dengan biaya yang cukup besar, yakni Rp 567 miliar, seperti yang diungkapkan oleh Jokowi.
(BNI)