Suaraindo.com – Pasukan Israel dilaporkan melakukan serangan ke markas pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon Selatan pada Kamis malam, menyebabkan dua anggota TNI terluka. Kedua tentara ini merupakan bagian dari kontingen Garuda Force yang bertugas di wilayah perbatasan Lebanon-Israel. Ledakan terjadi di dekat menara observasi pasukan UNIFIL, seperti yang dikonfirmasi oleh pihak PBB.
UNIFIL menegaskan bahwa serangan ini merupakan perkembangan serius dan menuntut dihormatinya keselamatan personel serta properti PBB. “Setiap serangan terhadap penjaga perdamaian adalah pelanggaran berat hukum kemanusiaan internasional,” tulis UNIFIL dalam laporannya. Dua anggota TNI tersebut telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Selain melukai personel TNI, serangan ini juga meruntuhkan sebagian tembok PBB di wilayah yang dekat dengan Garis Biru di Labbouneh. Tank-tank Israel dilaporkan bergerak mendekati posisi PBB setelah serangan, memicu respons dari UNIFIL yang mengirim tambahan pasukan untuk memperkuat posisi tersebut.
Menanggapi insiden ini, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengecam keras tindakan Israel dan menegaskan bahwa serangan tersebut melanggar hukum humaniter internasional serta resolusi PBB yang mengatur mandat UNIFIL. Ia meminta Israel menghormati wilayah PBB dan menjamin keselamatan personel UNIFIL di lapangan.
Indonesia mendesak agar dilakukan penyelidikan atas serangan ini, dengan pelaku yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban. Retno juga menekankan bahwa setiap serangan terhadap penjaga perdamaian harus diperlakukan dengan serius dan harus ada tindak lanjut yang jelas untuk memastikan keadilan.
UNIFIL menegaskan bahwa pasukan penjaga perdamaian tetap berada di lokasi untuk menjaga keamanan meskipun situasi semakin memanas di wilayah tersebut.