Suaraindo.com – Pemerintah Indonesia resmi menutup misi kemanusiaannya untuk korban gempa bumi di Myanmar setelah mengirimkan bantuan terakhir pada Kamis (3/4). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan bahwa pengiriman bantuan logistik tahap ketiga ini adalah pengiriman terakhir.
“Ini adalah tahap ketiga sekaligus tahap terakhir. Setelah hari ini, jika ada masyarakat Indonesia yang ingin menyumbang ke Myanmar, mereka dapat menggunakan jalur masing-masing karena pemerintah sudah tidak memfasilitasi lagi,” kata Suharyanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Suharyanto menyebutkan bahwa tim kemanusiaan yang dikirim ke Myanmar terdiri dari 157 personel, dengan 92 orang di antaranya telah tiba untuk melaksanakan berbagai misi kemanusiaan. Tim ini berasal dari berbagai kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Kesehatan, BNPB, dan Basarnas.
Bantuan logistik yang dikirim mencapai 124 ton, dengan sekitar 24 ton di antaranya telah tiba di Myanmar. Beberapa perlengkapan dari Basarnas, seperti truk, genset, dan barang-barang lainnya, sudah lebih dulu dikirimkan, sementara sisanya dibawa dalam pengiriman hari ini.
“Sebagian bantuan yang akan dikirim kali ini menggunakan dua pesawat, yakni satu pesawat Garuda 747-800 dan satu pesawat kargo, membawa sekitar 105 ton bantuan, termasuk obat-obatan dari Kementerian Kesehatan dan sumbangan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta,” jelas Suharyanto.
Bantuan dari sektor swasta ini melibatkan Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Human Initiative, AGP, Buddha Tzu Chi, dan lainnya.
Menko PMK Pratikno menyatakan bahwa bantuan ini didasarkan pada kebutuhan mendesak korban gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3). “Kami mengirimkan barang-barang yang dibutuhkan oleh saudara-saudara kita di Myanmar,” katanya.
Pratikno menambahkan bahwa logistik dan personel kemanusiaan diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Naypyidaw, dengan perjalanan lanjutan ke Yangon pada petang hari. Ia juga menekankan bahwa bantuan ini merupakan bentuk solidaritas Indonesia terhadap negara-negara ASEAN.
“Bantuan hari ini adalah tahap ketiga, setelah tahap pertama pada hari Senin dan tahap kedua pada hari Selasa dengan dua kloter. Hari ini kami mengirimkan dua pesawat, satu untuk penumpang dan satu untuk kargo,” ujar Pratikno.