Suaraindo.com – PT Geo Dipa Energi (Persero) memaparkan strategi mereka untuk memaksimalkan potensi energi panas bumi di Indonesia. Salah satu langkah utama yang diambil adalah dengan intensif melakukan eksplorasi.
Direktur Pengembangan Niaga dan Eksplorasi Geo Dipa Energi, Ilen Kardani, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kapasitas panas bumi sekitar 23 gigawatt (GW), namun hanya 2,6 GW atau 11 persen dari total kapasitas yang telah dimanfaatkan. “Kami fokus untuk melakukan eksplorasi, karena dalam industri panas bumi, eksplorasi memiliki risiko yang tinggi, dan kami siap untuk mengambil tantangan tersebut,” kata Ilen dalam acara CNN Indonesia Business Summit di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Jumat (20/12).
Selain mengembangkan eksplorasi panas bumi, Geo Dipa Energi juga melihat potensi lain yang bisa dihasilkan dari panas bumi, seperti pengembangan mineral kritis seperti litium dan silika, yang dapat memberikan nilai ekonomi tambahan di masa depan.
Perusahaan milik negara ini juga berencana untuk mengoptimalkan aset yang sudah dimiliki, termasuk area di Dieng, Jawa Tengah, dan Patuha, Jawa Barat, yang masing-masing memiliki kapasitas produksi 55 megawatt (MW) panas bumi.
Di tahun ini, Geo Dipa Energi telah menyelesaikan pengeboran 22 sumur di kedua area tersebut, dengan rincian 10 sumur di Dieng dan 12 sumur di Patuha. Ilen mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut sudah sesuai dengan target yang ditetapkan. “Bulan ini, kami baru saja menandatangani kontrak EPC (Engineering, Procurement, Construction) untuk pembangunan di Patuha, dan proyek ini akan segera dilaksanakan. Namun, kami masih memiliki banyak tugas ke depan, termasuk bekerja sama dengan PLN untuk mencapai target 800 MW,” jelas Ilen.
Ia menambahkan, untuk mencapai target tersebut, diperlukan investasi yang signifikan, pengembangan lebih lanjut, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi yang mendukung.