Menu

Mode Gelap
Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024 Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

Hukum · 29 Dec 2024 15:18 WIB ·

Tuduhan Cawe-Cawe Jokowi dalam Kasus Hasto Dinilai Tak Berdasar


 Tuduhan Cawe-Cawe Jokowi dalam Kasus Hasto Dinilai Tak Berdasar Perbesar

Suaraindo.com – Penetapan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memunculkan spekulasi tentang keterlibatan mantan Presiden Joko Widodo dalam kasus tersebut. Namun, Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos, menilai tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.

Menurut Subiran, tuduhan bahwa Presiden Jokowi campur tangan dalam kasus Hasto sengaja digoreng untuk menciptakan narasi ketidakadilan dalam demokrasi. “Penetapan Hasto sebagai tersangka sudah di-framing kubu Hasto sebagai cawe-cawe kekuasaan, terutama Presiden Jokowi, meskipun fakta politiknya Jokowi sudah menjadi mantan Presiden,” ujarnya pada Sabtu (28/12/2024).

Subiran menilai bahwa narasi ini muncul sebagai bentuk reaksi atas kritik PDIP terhadap Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “Artinya, tuduhan cawe-cawe Presiden Jokowi atas kasus Hasto ini tidak berdasar, sebab pemegang kekuasaan sekarang ini bukanlah Jokowi,” jelas Subiran.

Ia juga mencatat bahwa isu ini mungkin digunakan untuk menggoyang posisi Hasto sebagai Sekjen PDIP menjelang Kongres PDIP pada awal 2025. “Ada upaya untuk menggoyang kursi Hasto, bahkan Megawati sebagai Ketum PDIP,” tambahnya.

Subiran menekankan bahwa Presiden Jokowi tidak lagi memiliki peran signifikan di internal PDIP setelah dipecat dari partai. “Presiden Jokowi bukan siapa-siapa lagi di PDIP. Tuduhan bahwa ia ingin melengserkan Hasto dan Megawati adalah praduga yang tidak berdasar,” katanya.

Menurut Subiran, isu ini harus dilihat secara objektif dan tidak menjadi alat politik untuk menciptakan instabilitas di internal PDIP. “Tuduhan ini lebih terlihat sebagai bagian dari narasi politik yang tidak mendasar,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan

14 January 2025 - 10:18 WIB

Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama

14 January 2025 - 10:17 WIB

Dasco Tegas Bantah Isu Megawati Telepon Prabowo Terkait Hasto dan KPK

14 January 2025 - 10:14 WIB

HET Beras Medium dan Premium 2025 Ditetapkan Sama seperti 2024

13 January 2025 - 16:15 WIB

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Berharap Pimpinan KPK Mempertimbangkan Permohonan Praperadilan

13 January 2025 - 16:13 WIB

Pertemuan Pertama Pemprov Jakarta dengan Tim Transisi Pramono-Rano Dijadwalkan Hari Ini

13 January 2025 - 16:12 WIB

Trending di Nasional