Menu

Mode Gelap
Terkuak Ternyata Ada Perintah Hasto Untuk Rendam HP Agar Buronan Harun Masiku Tidak Tertangkap Kemenangan HTS di Suriah Titik Tolak Lahirnya Kemanusiaan di Timur Tengah atau Ancaman Baru Dunia Dubes Turki Hingga Mayor Teddy Klarifikasi Terkait Dugaan Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8 Vonis Hakim Terhadap Harvey Moeis dalam Kasus Korupsi Timah:“6 Tahun 6 Bulan Penjara” Sektor Energi Terbarukan Indonesia Catatkan Capaian Luar Biasa di 2024

Ekonomi · 24 Dec 2024 16:09 WIB ·

Buruh Sritex Siap Kepung Istana dan MA, Direksi Berusaha Bendung Aksi


 Buruh Sritex Siap Kepung Istana dan MA, Direksi Berusaha Bendung Aksi Perbesar

Suaraindo.com – Para pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) berencana melakukan aksi damai di Istana Negara dan Mahkamah Agung (MA) sebagai respons atas keputusan MA yang menolak kasasi Sritex, mempertegas status pailit perusahaan tersebut. Namun, Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, menyatakan akan berusaha mencegah aksi tersebut.

“Kami akan membendung itu,” tegas Iwan kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/12/2024).

Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto, mengungkapkan bahwa konsolidasi dengan seluruh pekerja akan dilakukan pada Jumat mendatang untuk menentukan jadwal aksi. “Kami berencana melakukan aksi damai ke Istana Negara dan MA. Kami ingin pemerintah hadir secara nyata menyelesaikan polemik permasalahan kepailitan Sritex Group,” ujar Slamet.

Slamet menyebut keputusan MA sebagai “pahit dan melukai hati pekerja.” Menurutnya, di tengah situasi sulit, para pekerja tetap fokus menjaga produksi dan kondisi yang kondusif.

Status pailit Sritex memengaruhi sekitar 15.000 pekerja langsung dan 50.000 lainnya secara tidak langsung, termasuk UMKM, lembaga pendidikan, dan masyarakat sekitar. “Jika pabrik ditutup dan aset dilelang oleh kurator, dampaknya akan sangat besar,” kata Slamet.

Ia menambahkan, “Kami shock, sedih, dan kecewa. Kami tidak ingin kejadian ini menimpa perusahaan lain yang tengah menghadapi tantangan bisnis serupa.”

Slamet mendesak pemerintah untuk campur tangan membebaskan Sritex dari jeratan pailit, mengingat perusahaan ini adalah aset strategis nasional. Sritex merupakan satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki lisensi memproduksi seragam NATO.

“Sritex telah mengharumkan nama Indonesia di industri tekstil internasional. Kami ingin pemerintah mendukung usaha dalam negeri, bukan justru memberikan karpet merah untuk investor asing yang belum tentu membawa kemakmuran bagi pekerja lokal,” pungkasnya.

Manajemen Sritex sendiri berencana mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke MA untuk mencari solusi atas keputusan pailit yang mengguncang stabilitas perusahaan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya terakhir menyelamatkan masa depan perusahaan dan para pekerjanya.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Terkuak Ternyata Ada Perintah Hasto Untuk Rendam HP Agar Buronan Harun Masiku Tidak Tertangkap

25 December 2024 - 07:35 WIB

Gerindra Soal Pemanggilan Polisi Hasto: “Hadapi Saja, Jangan Cemen”

24 December 2024 - 16:05 WIB

Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka: Suap Harun Masiku dan Perintangan Penyidikan

24 December 2024 - 15:57 WIB

Dubes Turki Hingga Mayor Teddy Klarifikasi Terkait Dugaan Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8

24 December 2024 - 08:34 WIB

Vonis Hakim Terhadap Harvey Moeis dalam Kasus Korupsi Timah:“6 Tahun 6 Bulan Penjara”

24 December 2024 - 08:32 WIB

Sektor Energi Terbarukan Indonesia Catatkan Capaian Luar Biasa di 2024

23 December 2024 - 14:08 WIB

Trending di Ekonomi