Suaraindo.com – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan bahwa dirinya sedang merencanakan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan gubernur Partai Republik di klub golf Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida.
“Dia ingin bertemu,” ujar Trump seperti dikutip Reuters pada Jumat (10/1/2025). “Kami sedang mengaturnya,” tambahnya, meski belum ada kepastian waktu terkait pertemuan tersebut.
Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Moskow belum menerima permintaan resmi terkait pertemuan tersebut. “Tentu saja masuk akal untuk menunggu sampai (Trump) menjabat,” kata Peskov dalam pernyataannya kepada RT.
Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang, telah menyoroti bantuan tanpa syarat yang diberikan pemerintahan Joe Biden kepada Ukraina. Selama kampanyenya, ia berjanji untuk memaksa Rusia dan Ukraina kembali ke meja perundingan.
Trump juga mengkritik Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, dengan menyebutnya sebagai “penjual terhebat di dunia” karena sering meminta bantuan militer dan finansial dari negara-negara Barat. Meski belum memberikan peta jalan konkret untuk perdamaian, laporan media menyebut tim Trump mempertimbangkan untuk membekukan konflik di sepanjang garis depan saat ini.
Keith Kellogg, utusan Trump untuk Ukraina, optimistis dapat menuntaskan kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dalam waktu 100 hari setelah pelantikan. Kellogg juga mengkritik Biden karena tidak berbicara dengan Putin sejak 2022, saat Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.
Negosiasi antara Moskow dan Kyiv yang sebelumnya gagal pada musim semi 2022 menjadi sorotan. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas tuntutan yang dianggap tidak realistis. Presiden Putin bahkan menyebut bahwa Ukraina awalnya telah menyepakati beberapa persyaratan Rusia, namun tiba-tiba meninggalkan perundingan.
Menurut Victoria Nuland, mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, negara-negara Barat kala itu menyarankan Ukraina untuk menolak persyaratan Rusia.
Dengan pertemuan yang sedang direncanakan ini, Trump tampaknya berambisi untuk memainkan peran besar dalam upaya menciptakan perdamaian, meski tantangan besar masih membayangi hubungan Rusia-Ukraina.