Jakarta – Untuk pertama kalinya, Rusia menggunakan pasukan Korea Utara dalam jumlah besar dalam serangan terhadap Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa ini adalah perkembangan baru dalam perang antara kedua negara.
“Hari ini, kami memiliki data awal bahwa Rusia mulai menggunakan tentara Korea Utara dalam serangan mereka. Jumlahnya cukup besar,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/12/2024).
Menurut Zelensky, rudal Korea Utara digunakan oleh unit gabungan Rusia di wilayah Kursk. Ia memperingatkan bahwa penggunaan pasukan Korea Utara ini dapat meluas ke bagian lain dari garis depan.
Sebelumnya, Ukraina telah melaporkan keberadaan pasukan Korea Utara di wilayah Kursk pada Oktober 2024. Total sekitar 11.000 tentara Korea Utara bergabung dengan puluhan ribu pasukan Rusia, memperkuat operasi militer Rusia.
Operasi militer Rusia yang diperkuat pasukan Korea Utara disebut-sebut bertujuan untuk menduduki wilayah tertentu dan melemahkan pasukan Ukraina. Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina menyebut kehadiran pasukan Korea Utara telah menyebabkan kerugian besar, namun mereka tetap menjadi alat utama dalam serangan yang dilancarkan Rusia.
“Rusia mengandalkan jumlah pasukan besar, termasuk dari Korea Utara, untuk menduduki wilayah tertentu,” kata pejabat Ukraina Andrii Kovalenko.
Sementara itu, Staf Umum Ukraina melaporkan peningkatan serangan Rusia di front Kursk dengan kombinasi serangan udara, bom luncur, dan lebih dari 200 serangan artileri.
Keberadaan pasukan Korea Utara di medan perang Ukraina menambah dimensi baru dalam konflik ini, meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut dalam perang yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.