Menu

Mode Gelap
Kejagung Tanggapi Sindiran Prabowo Terkait Vonis Ringan Harvey Moeis Pakar Pertahanan Connie Bakrie Ingatkan Dasco untuk Jaga Presiden Prabowo Prabowo Diprediksi Lebih Memilih Kedekatan dengan Megawati daripada Jokowi Dua Polisi Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Dipecat karena Kasus Pemerasan Penonton DWP PPN 12% Hanya untuk Barang Mewah, Pengusaha Apresiasi Langkah Presiden Prabowo

Internasional · 21 Oct 2024 13:49 WIB ·

PM Jepang Shigeru Ishiba di Ambang Tantangan Berat Menjelang Pemilu, Risiko Pergantian Kepemimpinan Meningkat


 PM Jepang Shigeru Ishiba di Ambang Tantangan Berat Menjelang Pemilu, Risiko Pergantian Kepemimpinan Meningkat Perbesar

Suaraindo.com – Popularitas Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba terus menurun menjelang pemilihan umum pada 27 Oktober mendatang. Berbagai survei menunjukkan penurunan tajam dalam tingkat persetujuan terhadap kabinetnya, yang memperburuk peluang Partai Demokratik Liberal (LDP) dan koalisinya, Komeito, untuk mempertahankan mayoritas. Meskipun Ishiba diangkat sebagai pemimpin LDP dengan harapan membawa citra baru, berbagai skandal dan ketidakpuasan publik terhadap kebijakan ekonomi telah membuat posisinya semakin rapuh.

Menurut survei Kyodo News yang dilakukan pada 19-20 Oktober, tingkat persetujuan kabinet Ishiba turun menjadi 41,4 persen, sementara tingkat ketidaksetujuan mencapai 40,4 persen. Angka ini menandai penurunan dari minggu sebelumnya dan menunjukkan tren penurunan yang konsisten. Bahkan, survei terpisah oleh Asahi Shimbun, sebuah surat kabar berhaluan liberal, menunjukkan dukungan hanya mencapai 33 persen, lebih rendah dari tingkat ketidaksetujuan yang mencapai 39 persen.

Hasil-hasil ini lebih buruk dibandingkan dengan pemilu perdana yang dihadapi pendahulunya, Fumio Kishida, pada tahun 2021, yang mencatat tingkat persetujuan sebesar 42 persen. Analis memperingatkan bahwa kinerja yang buruk dalam pemilu mendatang dapat membuat Ishiba kehilangan legitimasi hanya beberapa minggu setelah menjabat, memaksa LDP untuk lebih mengandalkan Komeito dan membuka peluang bagi tantangan kepemimpinan di internal partai.

Penurunan popularitas Ishiba juga dipengaruhi oleh serangkaian skandal yang menjerat LDP, termasuk keterkaitan dengan Gereja Unifikasi dan dugaan dana gelap yang melibatkan laporan keuangan palsu senilai 600 juta yen. Meskipun Ishiba berjanji untuk mereformasi partai dan menindak tegas mereka yang terlibat, langkah-langkah tersebut dianggap setengah hati, sehingga memperlemah kepercayaan publik.

“Publik tidak puas karena Ishiba terlalu cepat mundur dari sikap tegas dalam menangani skandal dana gelap. Hal ini membuatnya terlihat lemah dan tidak konsisten,” ujar Stephen Nagy, seorang profesor politik di International Christian University, Tokyo. Selain itu, langkah Ishiba yang menarik diri dari rencana kemitraan NATO-Asia menjelang KTT ASEAN baru-baru ini semakin mengikis kredibilitasnya.

Situasi semakin genting dengan munculnya tantangan dari faksi-faksi konservatif di dalam LDP, yang dipimpin oleh Sanae Takaichi, mantan pesaing Ishiba dalam pemilihan kepemimpinan partai. Takaichi dianggap siap untuk mengambil alih kepemimpinan jika Ishiba gagal membawa perubahan yang diharapkan. Kondisi ini menimbulkan spekulasi bahwa Ishiba bisa digantikan dalam waktu kurang dari enam bulan jika situasi tidak segera membaik.

Saat ini, LDP memegang 247 kursi di parlemen, lebih dari cukup untuk mayoritas bersama Komeito yang memiliki 32 kursi. Namun, mempertahankan 233 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas tampaknya semakin sulit mengingat rendahnya tingkat persetujuan pemerintah. Survei Yomiuri mengungkapkan bahwa sekitar 120 dari 266 kandidat di konstituen tunggal berada dalam persaingan ketat, dan sekitar 40 kandidat menghadapi tantangan berat.

Banyak yang percaya bahwa pemilu kali ini bukan hanya tentang mempertahankan kekuasaan, tetapi juga menentukan arah baru bagi Jepang, mengingat ketidakstabilan politik yang kian meningkat. Ishiba dihadapkan pada pilihan sulit untuk mereformasi partai atau menghadapi kemungkinan digulingkan oleh lawan internalnya sendiri.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejagung Tanggapi Sindiran Prabowo Terkait Vonis Ringan Harvey Moeis

2 January 2025 - 09:52 WIB

Pakar Pertahanan Connie Bakrie Ingatkan Dasco untuk Jaga Presiden Prabowo

2 January 2025 - 09:50 WIB

Prabowo Diprediksi Lebih Memilih Kedekatan dengan Megawati daripada Jokowi

2 January 2025 - 09:46 WIB

PPN 12% Hanya untuk Barang Mewah, Pengusaha Apresiasi Langkah Presiden Prabowo

2 January 2025 - 09:38 WIB

Dukungan Wacana Presiden Prabowo Terapkan Hukuman Berat untuk Koruptor

1 January 2025 - 11:39 WIB

Lonjakan Kasus Human Metapneumovirus di China, Terbanyak Anak-anak

1 January 2025 - 11:22 WIB

Trending di Internasional