Suaraindo.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama pemerintah dan PT Bumi Serpong Damai Tbk melalui Sinar Mas Land tengah membangun Stasiun Jatake di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Stasiun baru ini diharapkan bisa mulai melayani penumpang pada pertengahan 2025. Proyek ini mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD), dan Sinar Mas Land telah menginvestasikan Rp 100 miliar untuk tahap awal pembangunannya.
Menurut Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, pembangunan Stasiun Jatake merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan transportasi massal yang lebih efisien dan ramah lingkungan. “Stasiun Jatake akan mendukung operasional KRL dan memberikan kenyamanan bagi penumpang,” ujarnya. Stasiun ini dibangun di atas lahan seluas 2.435 m² dengan gedung seluas 3.000 m² yang terdiri dari tiga lantai.
Stasiun Jatake dirancang oleh Arkonin dengan gaya modern tropis. Area peron yang panjangnya mencapai 250 meter dan lebar 6 meter akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti zona komersial dan kantor KAI. Selain itu, area parkir yang luas serta penggunaan panel surya untuk efisiensi energi menjadi bagian dari desain stasiun ini.
Selain pembangunan Stasiun Jatake, KAI juga melakukan revitalisasi Stasiun Tigaraksa serta pembangunan flyover di antara Stasiun Tenjo dan Cikaya. Pengembangan ini dilakukan untuk mengakomodasi peningkatan volume penumpang yang terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2023, Stasiun Tigaraksa melayani lebih dari 1,5 juta penumpang.
Pengguna KRL pada jalur Tanah Abang-Rangkasbitung atau Green Line juga mengalami peningkatan signifikan sejak 2021. Pada 2023, setelah status pandemi dicabut, jumlah penumpang meningkat menjadi 290,8 juta orang. KAI berharap dengan penambahan stasiun baru dan peningkatan infrastruktur, lebih banyak masyarakat akan beralih ke transportasi massal yang ramah lingkungan.
“KAI akan terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, sekaligus mendukung upaya pengurangan emisi karbon dengan mendorong penggunaan transportasi massal,” tutup Anne Purba.