Menu

Mode Gelap
Bappenas Dorong Kolaborasi dan UMKM dalam Percepatan Capaian SDGs UU Pemilu Digugat, Presiden Diminta Tak Boleh Kampanye Pilpres Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia 100 Tahun Manmohan Singh Dimakamkan dengan Penghormatan Negara: Dunia Berkabung atas Kepergian Negarawan Besar Keberatan Publik terhadap Proyek PIK 2, DPRD Banten Siap Bentuk Panitia Khusus

Nasional · 17 Sep 2024 22:21 WIB ·

Waspada Cuaca Ekstrem: BMKG Prediksi Kombinasi Gelombang Kelvin dan Siklon Bebinca di Indonesia


 Waspada Cuaca Ekstrem: BMKG Prediksi Kombinasi Gelombang Kelvin dan Siklon Bebinca di Indonesia Perbesar

Suaraindo.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di Indonesia selama periode 17-23 September 2024. BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang, namun waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah yang rawan longsor.

Menurut BMKG, cuaca di Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh kombinasi beberapa fenomena atmosfer global dan regional, termasuk aktivitas Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Suhu muka laut yang hangat di beberapa perairan Indonesia turut memperbesar peluang pembentukan awan hujan, terutama di Sumatra, Jawa bagian Barat, dan Papua.

Di sisi lain, wilayah Indonesia bagian tengah, seperti Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan, mengalami kondisi kering akibat pengaruh Siklon Tropis Bebinca yang menarik massa udara ke pusat sistemnya, sehingga mengurangi suplai uap air dan potensi hujan di wilayah tersebut.

BMKG juga memperingatkan potensi meningkatnya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan, yang disebabkan oleh minimnya curah hujan di wilayah tersebut. “Berkurangnya curah hujan di Kalimantan meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan,” tulis BMKG.

Secara keseluruhan, BMKG menyoroti adanya variasi cuaca yang cukup ekstrem di berbagai wilayah Indonesia, yang merupakan hasil dari dinamika atmosfer global dan regional yang kompleks. BMKG juga mencatat bahwa beberapa indikator global seperti IOD, SOI, dan Nino 3.4 tidak signifikan dalam peningkatan curah hujan di Indonesia saat ini, sementara MJO aktif di luar wilayah Indonesia.

Gelombang atmosfer Kelvin diprediksi akan aktif di beberapa wilayah seperti Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, dan Jawa Timur pada 19-22 September 2024, yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem di daerah tersebut.

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bappenas Dorong Kolaborasi dan UMKM dalam Percepatan Capaian SDGs

30 December 2024 - 13:23 WIB

UU Pemilu Digugat, Presiden Diminta Tak Boleh Kampanye Pilpres

30 December 2024 - 13:21 WIB

PDIP Diminta Segera Rilis Video Dugaan Korupsi Petinggi Negara

29 December 2024 - 15:19 WIB

Tuduhan Cawe-Cawe Jokowi dalam Kasus Hasto Dinilai Tak Berdasar

29 December 2024 - 15:18 WIB

Keberatan Publik terhadap Proyek PIK 2, DPRD Banten Siap Bentuk Panitia Khusus

28 December 2024 - 16:52 WIB

Hasto Tersangka: KPK di Tengah Tuduhan Politisasi dan Kriminalisasi

28 December 2024 - 16:42 WIB

Trending di Hukum