Menu

Mode Gelap
Hari Desa Nasional: Momentum Membangun Swasembada Pangan dan Kemandirian Desa Integrasi Data Sosial-Ekonomi: Langkah Menuju Transparansi dan Efisiensi Penyaluran Bansos Krisis Politik Memuncak, Yoon Suk Yeol Ditahan Setelah Drama Penangkapan Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama

Internasional · 17 Aug 2024 07:35 WIB ·

Ukraina Serang PLTN Terbesar di Eropa, Rusia Sebut Tindakan Terorisme Nuklir


 Ukraina Serang PLTN Terbesar di Eropa, Rusia Sebut Tindakan Terorisme Nuklir Perbesar

Suaraindo.com – Ukraina melancarkan serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye di kota Energodar, yang merupakan fasilitas nuklir terbesar di Eropa dan telah berada di bawah kendali Rusia sejak Februari 2022. Serangan ini terjadi setelah Ukraina mendapatkan bantuan peralatan militer dari Amerika Serikat dan sekutunya.

PLTN Zaporozhye, yang mampu menghasilkan daya hingga 6 GW, mengalami kebakaran hebat di menara pendinginnya akibat serangan tersebut. Pihak pengelola PLTN menyatakan bahwa upaya pemadaman telah dilakukan dan operasional pembangkit listrik tidak terpengaruh oleh serangan ini.

Gubernur Wilayah Zaporozhye, Yevgeny Balitsky, mengonfirmasi bahwa sistem pendingin PLTN terbakar, namun memastikan bahwa keenam reaktor dalam kondisi mati dingin dan tidak ada risiko ledakan. Latar belakang radiasi di sekitar PLTN dan kota Energodar juga dilaporkan tetap normal.

Perusahaan nuklir Rusia, Rosatom, mengecam serangan tersebut dan mengkategorikannya sebagai aksi terorisme nuklir. Mereka menegaskan bahwa serangan ini ditujukan pada peralatan yang seharusnya berfungsi untuk mendinginkan pembangkit listrik dalam mode operasi standar.

“Serangan ini dapat dianggap sebagai tindakan terorisme nuklir yang dilakukan oleh otoritas Ukraina,” ujar perwakilan Rosatom. Mereka juga menambahkan bahwa Ukraina secara sistematis telah menyerang PLTN Zaporozhye dan kota Energodar, dengan serangan besar sebelumnya terjadi pada bulan April dan Juni.

Di sisi lain, Gubernur Sementara Wilayah Kursk, Alexey Smirnov, mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Bulyga, untuk membahas situasi di wilayah perbatasan menyusul upaya Ukraina menguasai Kursk. Smirnov menegaskan bahwa tambahan pasukan telah tiba di wilayah tersebut, dan langkah-langkah terus diambil untuk memastikan keselamatan warga sipil.

Situasi tetap menantang, namun Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa semua langkah yang diperlukan sedang dilakukan untuk menstabilkan kondisi di wilayah perbatasan.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Krisis Politik Memuncak, Yoon Suk Yeol Ditahan Setelah Drama Penangkapan

15 January 2025 - 11:43 WIB

Kebakaran Los Angeles: Korban, Kerugian Ekonomi, dan Kritik terhadap Pemerintah

13 January 2025 - 14:49 WIB

Hasil Pertemuan Prabowo dan PM Jepang, Bantu MBG Hingga Beri Pinjaman

12 January 2025 - 15:18 WIB

Kebakaran Los Angeles Memburuk, Elon Musk dan Donald Trump Tuai Kritik Akibat Sebar Misinformasi

11 January 2025 - 20:55 WIB

Donald Trump dan Rencana Kontroversialnya: Ambisi ‘America First’ di Balik Ancaman Militer

11 January 2025 - 20:54 WIB

Indonesia dan Jepang Jalin Kesepakatan Strategis: Fokus pada Gizi, Energi, dan Keamanan

11 January 2025 - 20:51 WIB

Trending di Ekonomi