Suaraindo.com – Pemerintah Bolivia, di bawah kepemimpinan Menteri Dalam Negeri Eduardo del Castillo, telah melakukan serangkaian penangkapan terkait upaya kudeta yang gagal terhadap Presiden Luis Arce.
Sebanyak 21 orang ditangkap karena diduga terlibat dalam insiden ini, termasuk pengemudi kendaraan militer yang menabrak gerbang Palacio Quemado, istana pemerintahan Bolivia pada Jumat (28/6). Diantara para tahanan adalah Jenderal Marcelo Zegarra, mantan Panglima Angkatan Udara Bolivia, yang disebut sebagai salah satu perwira paling senior yang terlibat dalam upaya kudeta tersebut.
Dikutip dari CNN, Minggu (30/6), Kementerian Dalam Negeri mengonfirmasi bahwa Zegarra, seorang kapten infanteri, dan dua sersan ditangkap berdasarkan perintah dari kejaksaan, sementara penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap jaringan kudeta yang diduga melibatkan tokoh-tokoh politik Bolivia.
Penangkapan ini menunjukkan upaya serius pemerintah Bolivia dalam menanggapi ancaman kestabilan politik yang telah lama menghantui negara ini. Partai penguasa, Movement Towards Socialism (MAS), saat ini terbagi menjadi dua faksi yang bersaing, yakni pendukung Arce dan mantan presiden Evo Morales, memperumit dinamika politik Bolivia.
Kudeta yang berusaha dilakukan oleh sekelompok personel militer di bawah pimpinan Jenderal Juan Jose Zuniga pada Rabu (26/6) sore di Palacio Quemado, La Paz, merupakan insiden yang jarang terjadi dan telah dikecam oleh Presiden Arce sebagai upaya yang tidak sah.