Menu

Mode Gelap
Jokowi Bungkam soal Pemblokiran Anggaran IKN, Minta Ditanyakan ke Pemerintah Prabowo Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sebut Kelalaian Pegawai Diduga Sebabkan Kebakaran di Kantornya BPJS Kesehatan Terapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) Mulai Juli 2025, Apa yang Berubah? Setelah Makan Berginzi Gratis, Terbitlah Cek Kesehatan Gratis Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 dan 14 ASN Tidak Terdampak Efisiensi

Internasional · 17 Jan 2025 12:56 WIB ·

Upaya Netanyahu Kubur Harapan Gencatan Senjata di Gaza


 Upaya Netanyahu Kubur Harapan Gencatan Senjata di Gaza Perbesar

Suaraindo.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan memilih opsi gencatan senjata dengan Hamas di Gaza sampai Hamas memenuhi semua syarat yang ditetapkan oleh Israel. Pernyataan ini datang sebagai respons terhadap upaya gencatan senjata yang telah diproses selama beberapa bulan. Langkah ini meningkatkan ketegangan, mengancam keberhasilan upaya perdamaian yang telah dilakukan, dan memperburuk kemungkinan kesepakatan yang semakin menjauh.

Sebelumnya, pada Rabu (15/1/2025), mediator antara Hamas dan Israel mengumumkan adanya gencatan senjata yang direncanakan akan dimulai pada Minggu (19/1/2025). Namun, pernyataan Netanyahu yang datang pada Kamis (16/1/2025) menyebabkan kekhawatiran mengenai potensi kegagalan kesepakatan ini, baik karena ketidaksepakatan di menit-menit terakhir atau karena oposisi dari kelompok garis keras.

Menurut pernyataan resmi dari Kantor Netanyahu, Hamas telah mengingkari beberapa bagian dari perjanjian yang telah dicapai dengan mediator dan Israel. Mereka juga menambahkan bahwa upaya ini memunculkan krisis yang mengancam kesepakatan.

Namun, pejabat senior Hamas, Izzat el-Reshiq, menegaskan bahwa kelompok perlawanan Palestina ini tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata tersebut. Menurut media Israel, masalah yang menjadi ketidaksepakatan sudah berhasil diselesaikan. Sementara itu, Menteri Sayap Kanan Israel, Itamar Ben Gvir, menyatakan bahwa dia akan mundur dari pemerintahan jika gencatan senjata ini diterima. Ia menilai kesepakatan tersebut sebagai langkah yang sembrono dan tidak bertanggung jawab. Ben Gvir menyatakan bahwa menerima gencatan senjata akan menghapus hasil dari perang yang telah dicapai dan membebaskan tahanan Palestina serta menyerahkan wilayah Gaza.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sekitar 40.000 PNS di AS “Resign” Massal Sesuai Perintah Trump, Termasuk CIA

7 February 2025 - 15:03 WIB

Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia dengan Drone, Operasi Bandara Sempat Terganggu

3 February 2025 - 13:37 WIB

Harga Minyak Naik 2 Persen Terpicu Kebijakan Tarif Impor Trump

3 February 2025 - 11:45 WIB

Satgas Damai Cartenz Tangkap Buron KKB Yantis Murib, Terlibat Penembakan Warga di Ilaga

1 February 2025 - 13:35 WIB

Sinergi TNI-Polri Kunci Ketahanan Nasional, Prabowo: “Negara Gagal Jika Aparat Lemah”

1 February 2025 - 13:12 WIB

IHSG Cenderung Fluktuatif Pasca Libur Panjang, Saham INDF dan ANTM jadi Rekomendasi

30 January 2025 - 09:52 WIB

Trending di Ekonomi