Suaraindo.com – Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh helikopter angkatan laut Australia dengan sengaja terbang “dalam jarak dekat” di wilayah udara Tiongkok sebagai “tindakan provokatif” dimasa perselisihan militer antara kedua negara saat ini. Tiongkok telah mengajukan “protes serius” terhadap pemerintah Australia, dan menyatakan bahwa Australia harus “segera menghentikan provokasi dan hype untuk mencegah kesalahpahaman dan salah perhitungan”.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian mengatakan militer Tiongkok “mengambil tindakan yang diperlukan di lokasi kejadian untuk memperingatkan dan menyiagakan pihak Australia, cara penanganan situasi ini konsisten dengan hukum dan peraturan kami, profesional dan aman”.
Sementara Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles mangatakan bahwa tindakan Tiongkok tersebut dilakukan sebagai balasan Tiongkok yang melepaskan suar di depan helikopter di Laut Kuning ketika Kapal HMAS Hobart berpartisipasi dalam operasi untuk menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara. Australia mengklaim bahwa helikopternya saat itu terbang di perairan internasional di Laut Kuning, antara garis pantai Tiongkok dan Korea, dam menggambarkan insiden tersebut sebagai “tidak profesional”, “tidak aman dan sama sekali tidak dapat diterima”, dan mengatakan bahwa kekhawatiran serius telah disampaikan kepada pemerintah Tiongkok.
Donald Rothwell, profesor hukum internasional terkemuka di Universitas Nasional Australia, mengatakan rujukan pemerintah Australia terhadap “perairan internasional di Laut Kuning” tidak jelas. Dia mengatakan Tiongkok, Korea Selatan, dan Korea Utara semuanya telah menyatakan klaim maritim di Laut Kuning dan tidak ada batas laut yang disepakati.
Singgungan antara Australia dan Tiongkok terjadi sekitar pukul 19.30 pada hari Sabtu. Kapal perusak Australia HMAS Hobart berada di perairan internasional di Laut Kuning, berpartisipasi dalam Operasi Argos untuk menegakkan sanksi internasional terhadap Korea Utara. Helikopter angkatan laut Seahawk, yang ditugaskan di HMAS Hobart, sedang melakukan apa yang digambarkan sebagai penerbangan rutin ketika dikatakan telah dicegat oleh jet tempur J-10 Tiongkok.