Menu

Mode Gelap
Hari Desa Nasional: Momentum Membangun Swasembada Pangan dan Kemandirian Desa Integrasi Data Sosial-Ekonomi: Langkah Menuju Transparansi dan Efisiensi Penyaluran Bansos Krisis Politik Memuncak, Yoon Suk Yeol Ditahan Setelah Drama Penangkapan Golkar Dukung Omnibus Law Setelah PT 20% Dihapus: Upaya Efisiensi dan Harmonisasi Aturan Indonesia Darurat Filisida: KPAI Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu Utama

Teknologi · 12 Apr 2024 22:07 WIB ·

China Luncurkan “Satelit Surga”, Bisa Telpon Tanpa Sinyal


 China Luncurkan “Satelit Surga”, Bisa Telpon Tanpa Sinyal Perbesar

Suaraindo.com – China telah meluncurkan proyek satelit Tiantong, yang memungkinkan penggunaan ponsel pintar untuk melakukan panggilan tanpa memerlukan sinyal seluler. Proyek yang bernama Tiantong, yang dalam bahasa Mandarin berarti “menghubungi surga,” mengacu pada kisah Menara Babel dalam kitab Injil, dan telah dimulai sejak gempa bumi Sichuan pada tahun 2008.

Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) pada tanggal 12 April, warga China kini dapat menggunakan layanan panggilan satelit melalui Tiantong di lokasi yang tidak terjangkau sinyal telepon, seperti gurun atau pulau terisolasi, dengan biaya tambahan sebesar 10 Yuan (sekitar 1,38 Dollar Amerika) per bulan.

Proyek ini awalnya dirancang sebagai respons terhadap isolasi yang dialami warga akibat gempa besar tersebut, dan pemerintah China secara rahasia memulai dengan meluncurkan satelit Tiantong-1 pada tanggal 6 Agustus 2016. Dilanjutkan dengan peluncuran dua satelit tambahan pada tahun 2020 dan 2021, ketiga satelit ini membentuk jaringan di orbit geosinkron dengan ketinggian 36.000 kilometer yang menjangkau wilayah Asia-Pasifik, dari Timur Tengah hingga Samudera Pasifik.

Pada September 2023, Huawei Technologies memperkenalkan ponsel pintar pertama yang kompatibel dengan telepon satelit yang terhubung ke satelit Tiantong. Sejak itu, beberapa perusahaan China lainnya seperti Xiaomi, Honor, dan Oppo, juga telah mengikuti dengan meluncurkan produk serupa.

Penggunaan telepon satelit ini terbukti berharga terutama saat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang provinsi Gansu barat laut pada 18 Desember, menyebabkan gangguan sinyal yang luas. “Namun, kali ini banyak orang yang terjebak gempa bisa terhubung dengan dunia luar melalui fungsi telepon satelit di ponsel mereka,” kata SCMP, menggambarkan efektivitas dari layanan ini dalam situasi darurat.

Artikel ini telah dibaca 143 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Indonesia Bersiap Luncurkan Digital ID pada 17 Agustus 2025: Transformasi Digital Layanan Pemerintah

13 January 2025 - 14:52 WIB

Erick Thohir Ungkap Indonesia Berpotensi Hasilkan Selenium untuk Chip Semikonduktor

13 January 2025 - 14:45 WIB

KAI Rilis Gapeka 2025, Bermanfaat untuk Pangkas Waktu Perjalanan

12 January 2025 - 15:16 WIB

PLTMG Luwuk 40 MW Resmi Beroperasi, Dukung Keandalan Listrik dan Energi Ramah Lingkungan di Sulawesi Tengah

10 January 2025 - 16:09 WIB

5 Aset Kripto Berpotensi Cuan di 2025

1 January 2025 - 11:18 WIB

Hacker Pro-Rusia Serang Kemlu dan Bandara di Italia, DDoS Dilancarkan

29 December 2024 - 15:17 WIB

Trending di Internasional